Bobo.id – Teman-teman, sebentar lagi Bumi akan mencapai perihelion, lo.
Apa kamu tahu apa itu perihelion? Kira-kira apa pengaruhnya pada Bumi, ya?
Yuk, kita cari tahu tentang fenomena perihelion!
Baca Juga: Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Astronaut Bisa Tidur?
Apa Itu Perihelion?
Perohelion adalah titik terdekat Bumi dengan Matahari, teman-teman.
Istilah perihelion ini asalnya dari bahasa Yunani, yaitu “peri” yang artinya dekat dan “helios” yang artinya Matahari.
Setiap tahun, fenomena perihelion terjadi sekitar dua minggu setelah Solstis bulan Desember.
Solstis adalah hari ketika planet Bumi mengalami siang hari terpendek dan siang hari terlama dalam satu tahun.
Di belahan Bumi bagian utara, solstis Desember membuat siang hari sangat pendek. Sedangkan di belahan Bumi bagian selatan, solstis Desember membuat siang hari jadi sangat panjang.
Nah, dua minggu setelahnya, Bumi mencapai perihelion.
Menurut NASA, saat Bumi mencapai perihelion, jarak antara Bumi dan Matahari adalah 91.400.000 mil atau sekitar 147.091.144 kilometer.
Saat itu, Bumi berada sekitar 5 juta kilometer lebih dekat pada Matahari dibandingkan jarak terjauhnya.
Planet kita akan mencapai perihelion ini sekitar tanggal 4 atau 5 Januari, tergantung pada zona waktu tempat kita berada.
Di Indonesia, diperkirakan perihelion terjadi pada tanggal 5 Januari 2020 pukul 14:47 WIB.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Bulan yang Mengorbit pada Bumi?
Apakah Pengaruh Fenomena Perihelion pada Bumi?
Jarak terdekat maupun jarak terjauh Bumi dan Matahari ini tidak memengaruhi musim di Bumi, teman-teman.
Karena, yang memengaruhi pergantian musim di Bumi adalah kemiringan poros Bumi.
Namun meskipun jarak Bumi dan Matahari tidak memengaruhi musim, perihelion masih memengaruhi lama waktu berlangsungnya sebuah musim.
Saat Bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari, Bumi akan melakukan revolusi atau peredarannya mengelilingi Matahari dengan lebih cepat.
Ini menyebabkan musim dingin di belahan Bumi bagian utara dan musim panas di belahan Bumi bagian selatan lebih cepat dibandingkan musim lainnya.
Yap, jadi jumlah hari setiap musim berbeda-beda.
Di belahan Bumi bagian utara, musim panasnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim dingin.
Kebalikannya, di belahan Bumi bagian selatan, musim dinginnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim panas.
Lalu, kapan Bumi akan mencapai titik terjauhnya, Bo?
Bumi akan mencapai titik terjauh Bumi atau aphelion pada bulan Juli nanti, teman-teman.
Diperkirakan, aphelion akan terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18:34 WIB, yaitu jarak Bumi dan Matahari mencapai 152.095.295 kilometer.
Baca Juga: Ada 6 Peristiwa Gerhana Tahun Depan, Apakah Terlihat dari Indonesia?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | timeanddate.com,earth sky |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR