Saat menyengat, lebah memasukkan stylet ke dalam kulit seseorang. Kemudian duri dari lancet membuat luka.
Racun pun kemudian mengalir dari stylet dan masuk ke tempat luka.
Benarkah Lebah Mati Setelah Menyengat?
Nah, jika kulit manusia tipis, alat penyengat lebah akan mudah keluar dari kulit.
Tapi, kulit manusia itu tebal, teman-teman. Akibatnya, “duri” penyengat lebah terjebak di kulit manusia dan sulit keluar.
Ternyata, karena penyengat yang terjebak dalam kulit manusia, lebah harus berusaha menariknya.
Namun, ketika lebah menarik penyengatnya dengan kuat, bagian perut lebah justru robek, teman-teman.
Karena itulah lebah mati setelah menyengat kulit manusia.
Baca Juga: Kulit Gatal-Gatal Saat Udara Dingin? Bisa Jadi Kamu Alergi Dingin
Merawat Kulit yang Disengat
Jika seseorang tersengat lebah dan lebahnya mati, artinya penyengat itu masih menempel di kulit.
“Duri” penyengat itu juga perlu diangkat dari kulit, teman-teman.
Ini karena meskipun penyengat itu terlepas dari tubuh lebah, kantung racun yang terhubung pada penyengat tetap memompa racun ke tubuh. Inilah mengapa setelah disengat rasanya semakin sakit.
Namun jangan keliru melakukannya, ya.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Healthline,Kids Health,It's AumSum Time |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR