Bobo.id - Demam adalah salah satu kondisi menurunnya kesehatan tubuh yang sering dialami anak-anak seusia kita.
Demam terjadi sebagai reaksi tubuh kita saat mengalami infeksi. Selain itu, demam juga bisa menjadi pertanda kita mengalami suatu penyakit.
Misalnya, demam dengan diare dan muntah menunjukkan bahwa ada gangguan pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Unik, Bukan Untuk Manusia, Kedai Burito Ini Khusus Melayani Tupai!
Sedangkan demam disertai dengan pilek dan batuk menjadi pertanda bahwa ada gangguan pada saluran pernapasan.
Demam juga bisa disertai dengan kejang dan akhirnya tidak sadarkan diri. Hal ini bisa terjadi pada anak-anak seperti kita.
Banyak orang percaya bahwa kejang terjadi ketika kita mengalami demam yang tinggi.
Bahkan beberapa orang juga percaya bahwa semakin tinggi demamnya, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami kejang. Namun, benarkah begitu?
Demam Tinggi Belum Tentu Sebabkan Kejang
Menurut ahli kesehatan, demam dan kejang pada anak tergantung kondisi masing-masing, termasuk genetik.
Anak yang demamnya tinggi tapi tak memiliki genetik kejang demam biasanya tidak akan mengalami kejang demam.
Sementara anak yang punya kecenderungan atau faktor genetik kejang demam dapat mengalaminya meski suhu demamnya tak terlalu tinggi.
Baca Juga: Demam Tinggi Bisa Membuat Munculnya Mimpi Buruk, Kenapa, ya?
Tidak perlu khawatir jika sampai mengalami demam. Hal yang terpenting adalah kita tetap menjaga tubuh terhidrasi.
Selain itu, demam pada anak-anak seusia kita paling sering disebabkan infeksi virus yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Maka itu, antibiotik sama sekali tidak diperlukan pada infeksi virus seperti demam.
Tips Mengatasi Demam supaya Cepat Sembuh
1. Jaga suhu ruangan tetap sejuk. Buka pintu dan jendela agar sirkulasi udara tetap terjaga.
2. Kenakan pakaian berbahan tipis dan nyaman. Tujuannya untuk mendorong panas tubuh mudah keluar.
Baca Juga: Agar Cepat Pulih, Konsumsi Makanan dan Minuman Ini saat Demam, yuk!
3. Jaga asupan cairan. Kita boleh minuman apa pun, baik itu air putih, susu, sari buah, atau larutan elektrolit, tapi bukan air dingin. Usahakan cairan terus masuk meski sedikit demi sedikit agar tidak dehidrasi.
4. Saat demam, sebaiknya hindari aktivitas yang menguras energi. Aktivitas fisik intens seperti berlari dan melompat dapat meningkatkan suhu tubuh.
(Penulis: Irawan Sapto Adhi)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR