"Maksud Lala…," Lala menjadi ragu-ragu setelah mendengar ucapan mamanya yang tegas. "Kalau Paman bisa mengurus dirinya sendiri, Mama dan yang Iain-Iain tentu tak repot. Gara-gara Paman sakit, semua orang jadi sibuk. Tak ada yang memperhatikanku!"
"Kami tetap memperhatikanmu!" tukas Mama dengan tajam. "Cuma kali ini pamanmu yang sakit membutuhkan lebih banyak perhatian daripada kamu yang sehat."
Ujar Mama lagi dengan lebih halus, "Selamanya kami sayang, padamu, La. Karena itu tak 'kan kami biarkan engkau memiliki sifat mementingkan diri sendiri."
Baca Juga: Anak Kembar? 4 Hal Ini Pasti Sering Kamu Alami Bersama Kembaranmu
Lala jadi kikuk ditegur begitu. La hanya menunduk dalam-dalam. Dan ketika Mama lengah, segera ia meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Lalu menutup rapat-rapat pintu kamarnya.
Berhari-hari Lala merasa kasihan kepada dirinya sendiri. Paman Win telah merampas seluruh perhatian yang selama ini tertumpah untuknya. Karena itu ia berusaha menarik perhatian dengan cara-cara yang malah menjengkelkan keluarganya. Kadang-kadang ia merengek minta ini itu pada Mama, sering kali pula ia menggangu Bi Rah di dapur. Lala pun pernah dengan berani menyembunyikan kunci mobil papanya sehingga Papa tidak bias pergi ke mana-mana. Akibatnya, semua marah padanya!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR