Bobo.id - Apakah teman-teman pernah membaca dongeng yang menceritakan tentang legenda atau asal-usul suatu tempat?
Di sekolah, pengenalan terhadap dongeng legenda seperti ini ada dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Biasanya, kisah legenda dipercaya benar-benar terjadi dan membentuk tempat itu.
Baca Juga: Dongeng Bisa Meningkatkan Imajinasi, Bagaimana Caranya, ya? #MendongenguntukCerdas
Kepercayaan ini lalu diceritakan turun-temurun sehingga menjadi dongeng legenda yang kita ketahui sekarang ini.
Ada banyak dongeng legenda tentang asal-usul suatu tempat di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Yuk, kita cari tahu tiga dongeng legenda populer di Indonesia yang jadi asal-usul suatu tempat!
1. Legenda Gunung Tangkuban Parahu
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat ini dipercaya oleh masyarakat sebagai bagian dari legenda tentang Sangkuriang.
Legenda ini menceritakan tentang Sangkuriang yang kembali bertemu dengan Dayang Sumbi, ibunya, setelah bertahun-tahun terpisah.
Sangkuriang ingin menikah dengan Dayang Sumbi karena ia tidak tahu bahwa itu adalah ibunya.
Sebaliknya, Dayang Sumbi justru mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya dan menolak pernikahan itu.
Baca Juga: Mengapa Dongeng Bisa Menumbuhkan Budaya Membaca? #MendongenguntukCerdas
Dayang Sumbi lalu meminta Sangkuriang untuk membuat bendungan sungai dan perahu yang sangat besar sebelum Matahari terbit.
Sangkuriang menyanggupi permintaan itu. Ia dibantu kekuatan ajaib untuk membuat bendungan sungai dan perahu.
Diam-diam, Dayang Sumbi tahu dan meminta tolong warga desa untuk membuat suasana seperti saat Matahari sudah terbit.
Sangkuriang kecewa karena gagal. Ia lalu menjebolkan bendungan sungai itu. Sangkuriang juga menendang perahu besar itu hingga terbalik.
Perahu itu terapung-apung karena banjir dan akhirnya menjadi Gunung Tangkuban Parahu.
2. Legenda Danau Toba
Legenda tentang Danau Toba di Sumatra Utara ini mengisahkan tentang seorang petani yang bertemu dengan seekor ikan.
Ikan ini ternyata merupakan seorang putri cantik yang dikutuk karena melanggar aturan kerajaan.
Petani dan putri itu lalu menikah. Namun, sang putri meminta si petani berjanji untuk tidak menceritakan kepada siapa pun kalau ia dulunya merupakan seekor ikan.
Tak lama kemudian, mereka memiliki seorang anak laki-laki. Ajaibnya, anak laki-laki mereka tidak pernah merasa kenyang. Ia selalu merasa lapar.
Baca Juga: Cara Asyik Membaca Dongeng, Bisa dari Buku Fisik dan Buku Elektronik #MendongenguntukCerdas
Suatu hari, anak laki-laki itu diminta ibunya untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya. Namun, ia malah tidak mengantarkan makanan itu.
Ia justru memakannya dan tertidur di rumahnya. Ayahnya yang sudah lama menunggu akhirnya pulang ke rumah karena lapar.
Saat melihat anaknya yang tertidur, marahlah si petani itu dan mengatakan bahwa anak itu adalah anak ikan.
Petani itu menyadari kesalahannya, tapi terlambat. Tiba-tiba saja, anak dan istrinya hilang. Di tempat ia berdiri, keluarlah air yang sangat deras.
Air itu meluap hingga membentuk sebuah danau yang sekarang ini dikenal dengan nama Danau Toba.
3. Legenda Candi Prambanan
Legenda Candi Prambanan di Yogyakarta berkisah tentang Roro Jonggrang yang tidak ingin dinikahi oleh Bandung Bondowoso.
Roro Jonggrang kemudian bersedia menikah dengan syarat Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi sebelum Matahari terbit.
Awalnya, Bandung Bondowoso bingung. Namun, ia tidak kehabisan akal. Bandung Bondowoso dibantu kekuatan ajaib untuk membuat seribu candi.
Roro Jonggrang yang mengetahui hal itu segera meminta tolong warga kerajaan.
Baca Juga: Yuk, Tingkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Dongeng! #MendongenguntukCerdas
Ia meminta para dayang membakar banyak jerami dan menumbuk lesung supaya seolah-olah Matahari sudah terbit dan keramaian sudah terjadi.
Setelah itu, Bandung Bondowoso menghitung dan ternyata candinya hanya ada 999 buah. Artinya Bandung Bondowoso tidak bisa menikahi Roro Jonggrang.
Betapa marahnya Bandung Bondowoso mengetahui itu. Ia lalu mengubah Roro Jonggrang menjadi batu untuk melengkapi candinya yang kurang sebuah.
Artikel ini sekaligus menjadi kampanye kolaborasi bersama #MendongenguntukCerdas antara Bobo dan Kompas.com untuk penguatan literasi anak/ siswa Indonesia.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR