Bobo.id - Setiap hewan punya suara yang khas dan berbeda-beda, yang gunanya untuk berkomunikasi.
Teman-teman sudah tidak asing dengan suara mengeong yang dihasilkan kucing, kan?
Yap, untuk berkomunikasi, kucing akan mengeluarkan suara berupa meongan.
Kucing peliharaanmu mungkin akan sering mengeong, misalnya saat meminta makanan atau mengajak bermain.
Baca Juga: Cinder-Block, Kucing Obesitas yang Terkenal Karena Malas Olahraga
Ada yang mengatakan kalau kucing hanya mengeong pada manusia saja, salah satunya pemiliknya, tapi mereka tidak mengeong satu sama lain atau dengan sesama kucing.
Apakah benar kalau kucing tidak berkomunikasi dengan sesama kucing dengan mengeong?
Lalu bagaimana cara mereka saling berkomunikasi satu sama lain? Cari tahu faktanya, yuk!
Kucing Mengeluarkan Berbagai Jenis Suara
Suara kucing yang sering kita dengarkan sangat khas, nih, teman-teman, yaitu mengeong.
Nah, selain mengeong, kucing bisa menghasilkan atau mengeluarkan berbagai jenis suara lainnya.
Kucing juga akan mengeluarkan suara mendesis seperti ular, yang biasanya dikeluarkan ketika mereka bertengar.
Suara lain yang bisa dikeluarkan kucing adalah menggeram, biasanya kucing akan menggeram saat takut atau marah.
Baca Juga: Selain Sistem Sonar, Bagaimana Ikan Berkomunikasi? #AkuBacaAkuTahu
Benarkah Kucing Hanya Mengeong pada Manusia?
Coba perhatikan kucing-kucing liar yang ada di sekitarmu, apakah mereka saling mengeong?
Jika dibandingkan dengan kucing peliharaanmu, kucing liar yang tidak punya pemiliki lebih jarang terlihat mengeong.
Apakah ini artinya kucing memang hanya mengeong pada manusia saja?
Ternyata jawabannya belum bisa dipastikan dengan tepat, nih, teman-teman.
Baca Juga: Anjing Sering Buang Air Kecil Menghadap ke Utara, Mengapa Begitu?
Saat kucing masih berusia anak-anak, mereka akan mengeong kepada induknya.
Tujuan anak kucing mengeong kepada induknya adalah untuk meminta makanan atau ingin menyusu.
Wah, hal ini sama seperti kucing peliharaan kita di rumah yang mengeong ketika ingin makan, ya?
Jadi, jika dibandingkan dengan kucing peliharaan di rumah yang lebih sering mengeong kepada pemiliknya, bisa saja berarti bahwa kucing lebih banyak mengeong kepada manusia dibandingkan dengan kucing lain.
Kucing Punya Cara Lain untuk Berkomunikasi Satu Sama Lain
Kalau kucing lebih banyak mengeong kepada manusia dibandingkan dengan sesama kucing, lalu bagaimana cara kucing saling berkomunikasi, ya?
Kucing ternyata punya cara khusus untuk saling berkomunikasi, lo.
Mengutip dari Petful, Dr Wallani Sung, yang merupakan seorang dokter hewan mengatakan, kucing saling berkomunikasi menggunakan suara, kontak fisik, dan tanda kimia.
1. Suara
Kucing bisa mengeluarkan berbagai suara yang berbeda, yaitu mengeong, menggeram, dan mendesis, untuk tujuan yang berbeda-beda.
Selain jenis suara, volume suara yang dikeluarkan kucing juga menandakan hal yang berbeda.
Untuk berkomunikasi dengan kucing lainnya, kucing memang bisa saja mengeong, tapi hal ini lebih banyak ditunjukkan saat kucing bersama manusia.
Menurut dokter Wallani, kucing yang jarang mengeong di alam liar dianggap masuk akal, karena kucing adalah predator yang banyak berburu secara diam-diam.
Baca Juga: Tidak Hanya Burung Beo, 5 Burung Ini Juga Bisa Menirukan Suara!
2. Kontak Fisik dan Bahasa Tubuh
Alasan kucing tidak banyak bersuara saat berkomunikasi dengan kucing lainnya adalah karena mereka lebih banyak menggunakan bahasa tubuh dan kontak fisik.
Ketika bertemu kucing lainnya, kontak fisik yang akan dilakukan kucing adalah dengan cara menyentuhkan atau menggosokkan hidung.
Kadang mereka juga akan menjilati bagian atas kepala kucing lain.
Cara lain mereka berkomunikasi adalah dengan menggosokkan sisi tubuhnya dengan kucing lain yang ditemuinya.
Baca Juga: Kisah Anjing-Anjing Hebat Penyelamat Hewan di Kebakaran Australia
3. Tanda Kimia
Menggunakan zat kimia alami dari tubuhnya adalah cara utama bagi kucing dalam berkomunikasi.
Kucing punya beberapa bagian tubuh yang merupakan kelenjar harum, yaitu bagian yang digunakan kucing untuk menyebarkan aroma tubuh mereka pada benda, manusia, atau hewan lain yang ditemuinya.
Kelenjar harum ini akan mengeluarkan hormon bernama feromon yang berguna sebagai bau tubuh mereka.
Nah, saat kucing menggosokkan tubuhnya dengan kucing lain, mereka juga akan melepaskan hormon feromon.
Feromon ini akan menempel di sepanjang sisi tubuh dan ekor kucing, yang menandakan keterikatan satu sama lain, seperti persahabatan.
Jadi meskipun kucing jarang mengeong dengan sesama kucing, tapi mereka punya cara khusus untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Medium,PetMD,Petful |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR