Bobo.id - Kebakaran hutan yang terjadi di Australia sejak September 2019 membuat kerusakan yang parah.
Tidak hanya menyebabkan kerusakan hutan, kebakaran hutan di Australia juga membuat banyak rumah terbakar, hingga jutaan hewan menjadi korban.
Hal ini membuat banyak pihak melakukan berbagai cara untuk membantu korban kebakaran di Australia, baik untuk manusia maupun hewan.
Tidak hanya organisasi besar saja, nih, yang mengumpulkan dana untuk membantu korban kebakaran hutan, tapi juga individu.
Baca Juga: Beginilah Asap Kebakaran Hutan Australia Dilihat dari Ruang Angkasa
Seperti contohnya seorang anak laki-laki berusia enam tahun dari Massachusetss, Amerika Serikat bernama Owen Colley.
Bahkan dari benda yang dibuat oleh Owen dibantu dengan ibunya, mereka sudah menyumbangkan lebih dari 20.000 dollar Amerika atau lebih dari dua miliar rupiah, lo!
Benda apa, ya, yang dibuat oleh Owen bersama d
engan ibunya untuk membantu korban kebakaran hutan di Australia?
Owen Sedih Melihat Hewan yang Menjadi Korban Kebakaran Hutan
Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di sebagian besar wilayah Australia sejak September 2019 ternyata membuat Owen sedih, nih, teman-teman.
Ia bertanya pada ibunya, apakah hewan yang ada di Australia terluka karena peristiwa kebakaran hutan itu.
Mengetahui ada banyak hewan yang terluka, membuat Owen sedih dan mengungkapkannya dalam bentuk gambar.
Owen kemudian menggambar kanguru, koala, dan dingo yang kehujanan.
Mengutip dari CNN, ibu Owen, Caitlin Colley mengatakan gambar yang dibuat Owen merupakan bentuk harapannya agar hujan turun dan memadamkan api penyebab kebakaran hutan Australia.
Baca Juga: Wah, Patung Salju Buatan Pemahat Indonesia Juara di Festival Es Harbin
Membuat Patung Koala dari Tanah Liat untuk Didonasikan
Ibunya kemudian menawarkan Owen untuk membantu korban kebakaran hutan Australia dengan mendonasikan uang.
Akhirnya, cara yang dipilih oleh Owen dan ibunya adalah dengan membuat patung koala berukuran kecil yang terbuat dari tanah liat.
Bersama dengan ibu dan anggota keluarga lainnya, Owen mulai membuat patung koala dari tanah liat berwarna abu-abu.
Baca Juga: Perubahan Iklim Semakin Parah, Coba Lakukan 5 Hal Sederhana Ini, yuk!
Patung ini kemudian dijual dengan harga 50 dolar AS atau sekitar 600 ribu rupiah.
Dalam dua minggu, total koala tanah liat yang sudah dibuat oleh Owen jumlahnya mencapai 55 buah.
Karena banyak yang menyumbangkan lebih dari harga satu buah koala, saat ini ia sudah mengumpulkan lebih dari 20.000 dollar AS.
Mulai Kehabisan Tanah Liat untuk Membuat Patung Koala
Membuat kerajinan dari tanah liat merupakan hal yang disukai oleh Owen, sehingga dirinya senang bisa membantu hewan korban kebakaran hutan Australia dengan cara ini.
Untuk membuat patung koala ini, ibunya membuat sketsa koala, kemudian mereka bersama-sama mulai membuat desain untuk patung koala kecil yang akan dibuat.
Membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat menit untuk membuat satu patung koala, nih, dan bagian yang paling disukai Owen adalah saat membuat kepala koala.
Setelah tanah liat selesai dibentuk, patung-patung koala ini kemudian dipanggan di oven selama 17 menit.
Sayangnya, saat ini mereka kehabisan bahan baku utama, yaitu tanah liat dan harus menunggu sampai tanah liat yang diperlukan kembali tersedia di toko dekat rumah Owen.
Baca Juga: Masih Berusia 12 Tahun, Keahlian Airiel Haziq Sudah Seperti Arsitektur Profesional
Uang Hasil Penjualan Patung Koala akan Didonasikan untuk Hewan di Australia
Donasi dari patung koala kecil buatan Owen ini biasanya dihargai dari 5 sampai 150 dollar AS, yang donasinya berasal dari berbagai negara bagian di Amerika.
Hasil donasi ini nantinya akan disumbangkan ke berbagai organisasi untuk membantu kanguru dan berbagai hewan lainnya yang ada di Australia.
Sejauh ini, uang hasil donasi yang terkumpul dari hasil penjualan patung koala kecil buatan Owen sudah berhasil membantu ratusan koala yang terluka karena kebakaran hutan di Australia.
Tonton video ini juga, yuk!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | CNN,Bored Panda,Go Fund Me |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR