Bobo.id - Kepiting punya tubuh yang cukup berbeda dengan hewan air lainnya, yaitu adanya cangkang keras pada tubuhnya.
Cangkang ini berguna untuk melindungi tubuh kepiting, yang terdiri dari bagian atas dan bawah tubuhnya, serta di kaki-kakinya.
Namun kepiting jenis dungeness yang habitatnya ada di Laut Pasifik mengalami perubahan bentuk tubuh, yaitu pada cangkangnya, nih.
Dari penelitian yang dilakukan, perubahan pada cangkang kepiting dungeness ini ada hubungannya dengan air Laut Pasifik yang semakin asam.
Baca Juga: Kepiting Bakau, Hewan Tangguh yang Bantu Jaga Ekosistem
Kepiting Dungeness Mengalami Kerusakan pada Cangkang Atas
Dari penelitian yang dilakukan pada kepitiing dungeness pasca-larva, peneliti menemukan adanya kerusakan pada tubuh mereka.
Kerusakan ini terjadi pada bagian cangkang atas tubuh kepiting atau karapas.
Hal ini diketahui dari penelitian menggunakan mikroskop, yang menunjukkan bahwa air laut yang semakin asam bisa memengaruhi pertumbuhan tubuh kepiting.
Bagaimana Keasaman Air Laut Berpengaruh pada Pembentukan Cangkang Kepiting Dungeness?
Saat ini, diketahui bahwa habitat laut sudah banyak mengalami perubahan karena adanya perubahan iklim dan berbagai faktor lainnya.
Salah satu akibatnya adalah meningkatnya kadar asam pada air laut, termasuk Laut Pasifik.
Keasaman air laut meningkat ketika karbon dioksida diambil dan diserap oleh air laut, yang menyebabkan adanya reaksi kimia hingga meningkatkan jumlah hidrogen di air laut.
Akibatnya, kadar asam pada air laut pun jadi meningkat dan mengurangi jumlah ion karbonat.
Baca Juga: Ada yang Tidur Sampai 20 Jam Sehari, Inilah 5 Hewan dengan Waktu Tidur Paling Lama
Padahal, kalsium karbonat yang ada di laut ini berguna bagi beberapa hewan, lo, seperti kepiting, tiram, kerang, maupun karang.
Beberapa hewan ini membutuhkan kalsium karbonat dari air untuk membuat dan memelihara cangkang yang melindungi tubuhnya.
Nah, jika kadar karbonat yang ada di laut menipis karena kadar asamnya meningkat, ini membuat kepiting tidak bisa menumbuhkan cangkangnya, karena kekurangan kalsium karbonat.
Penelitian pada larva kepiting dungeness ini menjadi penelitian pertama yang menunjukkan bahwa keasaman air laut bisa berpengaruh pada pertumbuhan tubuh hewan.
Rusaknya Cangkang Kepiting Dungeness Juga Memengaruhi Caranya Mencari Makan
Karena cangkang bagian atas kepiting dungeness rusak atau tidak terbentuk sempurna, maka hal ini juga berpengaruh pada organ indra kepiting.
Selain itu, cangkang bagian atas tubuh kepiting dungeness yang rusak juga memengaruhi pertumbuhan kaki-kaki mereka.
Kerusakan cangkang atas juga memengaruhi struktur tubuh kepiting dungeness, yang akan berdampak pada cara mereka mencari makan dan menghindari predator.
Baca Juga: Ternyata, Sapi Pandai Berenang! Apakah Semua Mamalia Bisa Berenang?
Keasaman air laut ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan cangkang kepiting saja, teman-teman.
Air laut yang semakin asam juga membuat sensor-sensor pada tubuh hewan, seperti bulu di tubuhnya jadi rusak.
Padahal, bulu yang merupakan sensor bagi hewan ini punya fungsi penting, seperti mengirimkan informasi mekanik dan kimia yang bisa membantu sistem navigasi hewan.
Yuk, tonton video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR