Sedangkan kalau lingkungan di sekitar kunang-kunang terlalu terang, maka kemampuan kunang-kunang untuk menarik pasangan menggunakan cahaya di tubuhnya akan terganggu.
Hal ini kemudian akan mengakibatkan kunang-kunang tidak bisa bereproduksi untuk menghasilkan larva.
Akibatnya, populasi kunang-kunang akan berkurang, bahkan bisa terancam punah.
Selain Polusi Cahaya, Pestisida Juga Mengurangi Populasi Kunang-Kunang
Penyebab menurunnya populasi kunang-kunang hingga terancam punah ternyata bukan hanya polusi cahaya saja, teman-teman.
Penggunaan pestisida juga ikut berpengaruh pada menurunnya populasi kunang-kunang.
Baca Juga: Meski Lezat bagi Kita, Jangan Berikan 5 Makanan Ini pada Kucing dan Anjingmu, ya!
Misalnya saja pestisida yang disemprotkan untuk memperkuat pertumbuhan biji jagung dan kedelai di Amerika Serikat bisa menurunkan populasi kunang-kunang.
Penyebabnya adalah karena larva kunang-kunang hidup di bawah tanah atau air, yang berlangsung selama dua tahun.
Karena larva kunang-kunang berada di bawah tanah inilah, mereka akan bersentuhan dengan pestisida yang membuatnya mati.
Akibatnya, populasi kunang-kunang akan semakin berkurang. Inilah sebabnya, kita akan lebih banyak melihat kunang-kunang di daerah yang tidak banyak lampu, dibandingkan dengan di perkotaan.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR