Bahkan sepanjang hidupnya, kepiting hijau eropa betina bisa menghasilkan lebih dari 175 ribu telur!
Akibatnya, populasi kepiting hijau eropa di taman nasional ini terus bertambah pesat sejak tahun 1980-an.
Kepiting hijau eropa juga disebut merusak lingkungan laut karena menguasai habitat dengan sangat cepat dan menjadi spesies invasif.
Baca Juga: Antara Rusia dan Tiongkok, Negara Mana yang Punya Lebih Banyak Batas Negara Tetangga?
Plastik dari Cangkang Kepiting Bisa Mengurangi Populasinya
Nah, karena populasi kepiting hijau eropa yang terus meningkat, ilmuwan akhirnya memanfaatkan cangkang kepiting eropa untuk membuat alat.
Selain mengurangi populasi kepiting hijau eropa yang sangat banyak, hal ini juga berguna untuk mengurangi sampah plastik di laut.
Cara yang dilakukan adalah dengan menghancurkan cangkang kepiting hijau hingga seperti debu dan dicampurkan dengan bubuk spesial.
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan zat kimia bernama kitin, yang nantinya digunakan sebagai bahan dasar alat makan yang kuat dan bisa menggantikan plastik.
Baca Juga: Apa Benar Madu Tidak Boleh Diambil Menggunakan Sendok Logam? Cari Tahu Faktanya, yuk!
Bahan ini ternyata bisa menghasilkan gelas yang strukturnya sangat kuat seperti kaca, lo.
Harapannya, akan ada semakin banyak gelas dan alat makan yang bisa dicetak untuk mengurangi sampah plastik dan melindungi lingkungan taman nasional.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR