Bobo.id – Saat kulit terluka, biasanya kulit mengeluarkan darah, teman-teman.
Tapi, ada jenis luka yang meskipun rasanya sakit, kulit kita tidak mengeluarkan darah. Yap, luka itu adalah luka bakar.
Luka bakar terjadi ketika kulit kita terpapar atau terkena benda panas, misalnya seperti tersiram air panas, terkena knalpot, atau terkena api.
Meski mengenai kulit, mengapa luka bakar tidak berdarah seperti luka di kulit lainnya, ya?
Untuk mengetahuinya, kita cari tahu jenis luka bakar dan bagian kulit yang mengalami luka, yuk!
Baca Juga: Meskipun Ringan, Luka Cakaran Kucing Tetap Perlu Diobati dengan Tepat, Bagaimana Caranya?
Luka Bakar Derajat Satu
Luka bakar derakat satu merupakan luka bakar paling ringan, yang memengaruhi bagian epidermis atau lapisan terluar di kulit.
Bagian epidermis melindungi bagian dalam tubuh kita, teman-teman. Bagian kulit epidermis melindungi cahaya matahari yang berbahaya, benda tajam, dan air agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Luka bakar derajat satu ini misalnya luka terbakar sinar matahari. Luka ini berwarna merah, terasa hangat dan sakit jika disentuh, karena sel di dalamnya rusak.
Nah, luka bakar derajat satu tidak berdarah karena tidak ada pembuluh darah pada bagian epidermis, teman-teman.
Pembuluh darah terdapat pada lapisan di bawah epidermis, yaitu dermis.
Luka Bakar Derajat Dua
Luka bakar derajat dua memengaruhi dua lapisan kulit, yaitu dermis dan epidermis.
Luka bakar yang mencapai epidermis ini paling terasa sakit karena melukai saraf kulit.
O iya, lapisan dermis memiliki pembuluh darah, tapi kok tidak berdarah juga, ya?
Jika luka di kulit disebabkan oleh sayatan dan sampai pada bagian dermis, luka itu bisa berdarah.
Namun, luka bakar disebabkan oleh panas. Rupanya, panas justru menyebabkan darah berhenti mengalir.
Saat luka bakar ini terjadi, mungkin ada sedikit darah yang keluar, namun tidak terjadi pendarahan yang banyak seperti luka lainnya.
Luka Bakar Derajat Tiga
Di bawah dermis, ada lapisan kulit berikutnya, yaitu hipodermis.
Bagian hipodermis lebih banyak berisi lemak, tapi juga ada pembuluh darah dan saraf di sana.
Saat luka bakar derajat tiga terjadi, sel di kulit yang terbakar bisa mati dan tidak bisa memperbaiki dirinya seperti luka bakar derajat satu dan dua.
Bahkan, rasa sakit dari luka bakar derajat tiga sampai tidak terasa karena saraf yang terbakar juga mati. Namun dampaknya paling parah di antara jenis luka bakar lainnya.
Meski hipodermis juga memiliki pembuluh darah, luka bakar derajat tiga merusak pembuluh darah sehingga darah berhenti mengalir.
Itulah alasan mengapa meski terasa sakit, luka bakar tidak mengeluarkan darah.
Baca Juga: Tersiram Air Panas? Ini Alasannya Mengapa Pasta Gigi Tidak Boleh Dioleskan ke Luka Bakar
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR