Bobo.id – Teman-teman, pasti tahu hutan hujan Amazon, kan?
Hutan hujan Amazon terletak di Amerika Selatan, teman-teman. Hutan Amazon merupakan salah satu hutan terbesar di dunia, sehingga sering disebut sebagai paru-paru dunia.
Di sana, ada 16.000 spesies pohon, lo. Banyak sekali, bukan?
Tapi, ilmuwan memprediksi bahwa hutan yang luas ini akan menghadapi titik kritis.
Apa sebabnya, ya?
Baca Juga: Ada Penguin yang Tinggal di Hutan Hujan, lo! Tawaki Namanya!
Mengapa Hutan Amazon Disebut Akan Menghadapi Titik Kritis?
Menurut ilmuwan, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan kebakaran, dapat menyebabkan kawasan hutan hujan Amazon mengering.
Berdasarkan pengamatan dari menara pengawas Amazon di Brasil, bagian pucuk pohon-pohon di Amazon mongering, teman-teman.
Bahkan, selama berabad-abad, suhu rata-rata di hutan Amazon terus meningkat 1-1,5 derajat Celcius dan selama 50 tahun terakhir peningkatan suhu itu terus berlangsung.
Selain itu, hutan Amazon juga mengalami kekeringan yang parah selama tiga kali sejak tahun 2005.
Akibatnya, pohon-pohon yang biasanya tumbuh dengan baik dalam kondisi lembap pun terganggu pertumbuhannya, bahkan sulit bertahan hidup.
Iklim yang semakin kering pun memaksa pohon-pohon itu hidup dalam kesulitan.
Ditambah lagi, penebangan liar dan kebakaran hutan juga sering terjadi di Amazon.
Setidaknya, penebangan pohon di Amazon terjadi pada area seluas 6 juta kilometer persegi.
Aktivitas penebangan pohon liar di Amazon itu menyebabkan populasi pohon di Amazon semakin menyusut. Sedih, ya?
Baca Juga: Mengapa Lumba-Lumba Pink Amazon Bisa Berwarna Merah Muda, ya?
Pentingnya Menjaga Hutan Tetap Ada di Bumi
Meski sebagian dari teman-teman tidak tinggal di dekat hutan, hutan sangat penting bagi manusia, teman-teman.
Di dunia, ada banyak sekali teman-teman suku asli yang tinggal di hutan. Sehingga hutan sangat penting bagi mereka.
Namun hutan bukan hanya menjadi rumah bagi manusia dan hewan-hewan, serta menyediakan sumber-sumber kehidupan bagi manusia di perkotaan.
Hutan juga melindungi manusia dari bahaya erosi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Kita membangun rumah dari kayu yang didapatkan dari hutan, bahkan kertas yang kita gunakan setiap hari untuk menulis pelajaran juga asalnya dari hutan.
Selain lautan, hutan juga merupakan salah satu tempat yang menyerap karbon terbesar di dunia.
Hutan menyerap gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Hutan juga menjadi sumber air bagi kita, teman-teman, air itu kita gunakan untuk minum, mandi, memasak, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sebagian makanan dan obat-obatan yang kita gunakan juga datangnya dari hutan, lo.
Selain itu, hutan melindung aliran sungai dan memperlambat jumlah erosi dan bahan kimia yang mencapai saluran air.
Bencana alam juga bisa dikurangi dampaknya, bahkan bisa dicegah karena hutan bisa membantu menahan air, banjir pun bisa dihindari.
Meski ilmuwan menyebutkan bahwa Amazon akan mencapai titik kritis, hutan lainnya juga menghadapi ancaman yang sama, mulai dari penebangan pohon secara besar-besaran hingga kebakaran hutan.
Kita mulai jaga hutan dari hutan yang ada di sekitar kita, yuk, teman-teman!
Baca Juga: Hutan Sumatra Satu-Satunya Tempat di Dunia yang Ditinggali 4 Hewan Ini Bersamaan, Apa Saja?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,WWF |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR