Bobo.id – Apa teman-teman sudah menunggu-nunggu untuk menonton film Mulan versi live action?
Tampaknya, kita harus bersabar dulu, nih. Sebabnya, sutradara film Mulan baru saja mengumumkan bahwa perilisan film Mulan akan ditunda.
Wah, kira-kira kapan film Mulan akan ditayangkan di bioskop, ya?
Baca Juga: Tayang Maret 2020, Disney Rilis Trailer Pertama Live Action Mulan
Perilisan Film Mulan di Bioskop Ditunda
Sutradara film Mulan, Niki Caro, baru saja menyatakan bahwa film Mulan akan diundur penayangannya di bioskop.
Akun media sosial resmi film live action Mulan membagikan tulisan yang diunggah oleh Niki Caro.
Dalam tulisan itu, Niki mengumumkan bahwa perilisan film Mulan harus diundur karena keadaan di seluruh dunia yang sedang dilanda oleh coronavirus. Beliau juga menyampaikan doa untuk semua orang yang terdampak oleh pandemic coronavirus 2019-nCoV, teman-teman.
Niki juga menuliskan bahwa membuat film Mulan merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan baginya dan para kru film pun tidak sabar untuk para penggemar bisa segera menontonnya.
Beliau juga menyampaikan terima kasih atas antusiasme dan dukungan dari penggemar Mulan.
Rencana awalnya, film Mulan akan dirilis secara global mulai 27 Maret 2020. Namun, sutradara film Mulan maupun pihak Disney belum mengumumkan kapan film Mulan akan dirilis setelah pengumuman penundaan itu.
Penayangan perdana atau premier film Mulan sendiri sudah berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat pada 10 Maret 2020 lalu.
Banyak tamu undangan yang merespon baik film live action Mulan dan menyebut bahwa film itu merupakan film yang hebat.
Untuk penayangan perdana film Mulan di Eropa, acara karpet merah sebelum pemutaran film juga ditiadakan mengingat peringatan-peringatan yang berlaku seputar pencegahan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Ini Lagu Baru Film Mulan yang Berjudul 'Loyal Brave True', Sudah Dengar?
WHO Menyatakan Coronavirus 2019-nCoV sebagai Pandemik
Pada 11 Maret 2020, organisasi kesehatan dunia, WHO, mendeklarasikan coronavirus 2019-nCoV sebagai pandemi.
Pandemi merupakan sebutan untuk wabah penyakit yang tersebar luas di suatu kawasan, benua, atau seluruh dunia.
Sejauh ini, ada lebih dari 130.000 orang terinfeksi virus corona 2019-nCoV yang menyebabkan penyakit COVID-19, teman-teman.
Di antara kasus itu, lebih dari 70.000 orang sembuh, lebih dari 4.900 orang meninggal dunia, dan saat ini masih ada sekitar 59.000 orang dalam perawatan.
Sebagian besar orang yang mengalami penyakit COVID-19 berada di Tiongkok, namun saat ini banuak negara lainnya mengalami peningkatan jumlah kasus coronavirus, terutama di wilayah Eropa dan Timur Tengah.
Dua negara yang memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi setelah Tiongkok adalah Italia dan Iran, teman-teman.
Negara Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 1.300 kasus COVID-19 juga mengeluarkan larangan perjalanan dari Eropa selama 30 hari.
Untuk menjaga agar terhindar dari penularan virus corona 2019-nCoV, WHO mengimbau masyarakat dunia untuk rajin mencuci tangan degan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alcohol. Ini karena tangan kita sering bersentuhan dengan orang lain dan memegang benda-benda.
Teman-teman juga bisa mengurangi bersentuhan dengan cara menangkupkan tangan, mengangguk, melambai, atau menggunakan gestur lainnya.
Sebisa mungkin jaga jarak sekitar yang tidak terlalu dekat, atau sekitar 1 meter dari orang yang bersin atau batuk. Ini karena tetesan uap air yang keluar saat bersin atau batuk itu bisa mengandung virus.
Bagi orang yang batuk atau bersin, sebaiknya lakukan dengan sopan, yaitu menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau bagian lengan tangan.
Semoga saja para pasien COVID-19 segera membaik keadaanya serta pandemik virus corona 2019-nCoV ini segera mereda dan tidak semakin menyebar lebih luas.
Jaga kesehatanmu juga, ya, teman-teman!
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mengapa Mushu Tidak Ada di Film Live-Action Mulan
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Deadline,WHO,ABC News,Indie Wire |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR