Selain takaran, campuran bahan yang digunakan juga belum tentu tepat, teman-teman.
Di samping itu, jika kekeliruan dalam takaran atau bahan terjadi, justru bisa membuat kulit tangan menjadi kering.
Kemudian, pembuatan hand sanitizer harus menggunakan peralatan yang melalui proses sanitasi (pembersihan) yang baik. Jika ada alat yang tidak melalui sanitasi yang baik, cairan hand sanitizer yang dibuat bisa terkontaminasi kotoran.
Dilansir dari situs kesehatan Health, menurut resep pembuatan hand sanitizer rekomendasi WHO, tempat pembuatan hand sanitizer juga sebaiknya berada di ruangan dengan pendingin dan bebas dari api karena bahan pembuatan hand sanitizer merupakan senyawa yang mudah terbakar.
Di laboratorium, pembuatan hand sanitizer merupakan ahli yang sudah menguji bahan-bahan dan memahami takaran dan campuran, serta bisa mengetahui cara agar tidak menimbulkan efek samping.
Tapi jangan keburu kecewa atau khawatir. Sebab, penggunaan hand sanitizer merupakan cara kedua yang dianjurkan untuk membersihkan tangan. Yang pertama, sebisa mungkin tetap mencuci tangan dengan sabun, teman-teman.
Baca Juga: Dilakukan untuk Mencegah Penularan Virus, Kebiasaan Cuci Tangan Sudah Disarankan Sejak Abad ke-14
Mencuci Tangan Lebih Ampuh Dibandingkan Hand Sanitizer
Berdasar anjuran dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cara yang baik untuk melindungi diri dari infeksi virus adalah mencuci tangan menggunakan sabun.
Source | : | CDC,Health,Grid Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR