Bobo.id - Teman-teman tentunya tidak asing dengan batuan, kan? Kita bisa menemukannya di mana saja.
Namun, tahukah kamu? Kalau ternyata batuan ada tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Letaknya ada di bawah kerak Bumi.
Baca Juga: Terumbu Karang Itu Termasuk Hewan, Tumbuhan, atau Batu-batuan, ya?
Kemudian ada batuan sedimen yang terbentuk dari batuan lain yang sudah melapuk dan mengendap.
Terakhir, ada batuan metamorf yang merupakan bentuk lain dari batu yang mengalami transformasi.
Nah, mungkin teman-teman pernah mendengar atau mempelajari tentang jenis-jenis batuan ini.
Di artikel ini, Bobo akan membahas secara khusus tentang batuan metamorf, nih. Simak, yuk!
Sebelum mencari tahu apa itu batuan metamorf, apakah kamu sudah tahu manfaat batuan yang ada di Bumi?
Meski terlihat tidak memiliki kegunaan, ternyata batu ini dibutuhkan oleh manusia, lo. Misalnya, dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
Selain itu, beberapa jenis batu juga memiliki nilai keindahan. Baik itu dari bentuk, warna, dan juga coraknya.
Tak heran jika batuan juga sering dijadikan sebagai bahan tambahan untuk mempercantik sebuah bangunan. Salah satu yang paling sering adalah batu marmer.
Nah, batu marmer ini termasuk ke dalam jenis batuan metamorf, nih. Sebenarnya batuan metamorf itu apa, ya?
Baca Juga: NASA Kumpulkan Ratusan Kilogram Batuan dari Bulan, Untuk Apa, ya?
Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya.
Transformasi ini melalui suatu proses yang disebut dengan metamorfosis atau bisa juga kita sebut perubahan bentuk.
Karena berasal dari transformasi batuan, batuan metamorf tentu tidak langsing ada di Bumi. Ia terbentuk melalui proses terlebih dahulu.
Ada tiga proses utama dalam pembentukan batuan metamorf, yaitu perubahan tekanan, aktivitas kimia, dan perubahan tempratur.
Jenis Batuan Metamorf
1. Batuan Metamorf Kontak
Jenis batuan metamorf yang pertama adalah jenis batuan metamorf kontak.
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma.
Beberapa orang mengatakan batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh penerobosan magma pada suhu yang sangat tinggi.
Karena suhu sangat tinggi itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun perubahan warna batuan.
Contoh dari batuan metamorf kontak adalah batu kapur yang berubah menjadi batu marmer.
Baca Juga: Stalagmit dan Stalaktit, Batuan di Langit-langit dan Lantai Gua
2. Batuan Metamorf Dinamo
Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo.
Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga dari dalam bumi yang memakan waktu lama.
Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas kerak bumi.
Contoh dari batuan metamorf dinamo adalah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate.
Baca Juga: Karst, Kawasan Batuan Gamping yang Menjadi Kekayaan Alam Indonesia
3. Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik
Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf thermal-pneumatolik.
Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma.
Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.
Contoh dari batuan metamorf thermal-pneumatoliks adalah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata.
Lalu ada juga batu kuarsa dengan gas florium dan berubah menjadi topas.
Ciri Batuan Metamorf
1. Warna
Proses dari metamorfisme yang berbeda dan beragam mengakibatkan warna batuan ini bervariasi.
Mulai dari Feldspar, mika dan kwarsa. Feldspar mempunyai ciri khas yaitu adanya belahan pada warna batuan.
Lalu warna kwarsa yaitu putih jernih atau putih susu. Batuan ini tidak memiliki belahan dengan berbagai bentuk.
Terakhir adalah mika, yaitu batuan yang punya belahan dan berwarna hitam yang disebut dengan biotit dan yang berwarna putih disebut muskovit.
Baca Juga: Ternyata, Ada Juga Batuan yang Harganya Lebih Mahal daripada Berlian!
2. Struktur
Struktur dalam batuan metamorf ada dua, yaitu Foliasi dan Non-foliasi.
Foliasi yang berguna sebagai lapisan pada suatu batuan metamorf dengan bentuk yang mirip dengan belahan. Hal itu adalah hasil dari suatu aktivitas penjajaran beberapa mineral yang berasal dari suatu penyusun batuanya.
Non-foliasi merupakan batuan yang tanpa belahan. Tidak ada belahan pada proses ini disebabkan oleh beberapa yang berasal penyusun utamanya tidak terlihat sehingga tidak bisa diamati.
3. Bentuk Kristal
Bentuk kristal dalam kandungan batuan ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu, yaitu euhedral, subhedral, dan anhedral.
Euhedral adalah kristal sempurna namun dibatasi dengan tegas, jelas, dan teratur oleh bidang kristal yang ideal.
Bentuk kristal ini adalah yang paling baik diantara ketiga jenis yang ada.
Kedua adalah subhedral, definisi subhedral adalah kandungan batuan yang memiliki kristal terbatasi dengan tidak jelas dan sebagian tidak teratur oleh bidang kristal yang ada.
Terakhir adalah anhedral, Anhedral adalah kristal yang dibatasi oleh bidang kristal dengan sifat tidak teratur.
Baca Juga: Wow, Ada 15.000 Batuan Antariksa yang Suatu Saat Bisa Menabrak Bumi
Tonton video ini, yuk!
Sudah Terbit, Mengenal Tempat-Tempat Wisata Dunia di Majalah Bobo Edisi 37, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR