Bobo.id - Sehelai rambut manusia yang tipis ternyata bisa menyimpan beragam informasi seseorang.
Misalnya perkiraan usia, jenis kelamin, hingga hubungan keluarga dengan keluarganya atau orang lain.
Berbagai informasi ini ternyata rambut manusia membawa DNA yang mengandung informasi diri seseorang.
DNA adalah asam deoksiribonukleat, yang namanya diambil dari bahasa Inggris, yaitu deoxyribonucleic acid.
Baca Juga: Anak Berusia 12 Tahun Menemukan Fosil Gigi Mammoth yang Langka! Seperti Apa, ya?
DNA diketahui sangat berhubungan dengan keturunan, maka DNA sering digunakan untuk mengetahui informasi dasar manusia dan dicocokkan dengan DNA keluarganya, seperti orang tua.
Selain pada manusia, pengambilan sampel DNA juga berguna dalam dunia hewan.
Nah, ternyata penelitian DNA ini tidak hanya bisa dilakukan pada makhluk hidup saja, lo, tapi juga pada benda.
Bahkan para arkeolog menggunakan tes DNA pada barang-bara prasejarah yang ditemukan. Benda apa saja yang diselidiki DNAnya dan hasil apa yang didapatkan, ya?
1. Permen Karet
Bukan hanya manusia modern, manusia purba ternyata juga suka mengunyah permen karet, nih, teman-teman.
Bedanya, permen karet yang dikunyah oleh manusia purba terbuat dari getah pohon birch.
Getah pohon birch ini juga digunakan sebagai perekat untuk membuat serta memperbaiki berbagai alat, maupun sebagai pengobatan gigi, karena getah birch punya sifat antiseptik.
Dari permen karet yang dikunyah ini, peneliti bisa meneliti siapa yang mengunyah permen karet yang ditemukan di Denmark selatan sekitar 5.700 tahun yang lalu.
Diperkirakan, orang yang mengunyah permen karet itu adalah seorang perempuan berkulit gelap, berambut gelap, dan bermata biru.
Penelitian ini juga menunjukkan hasil makanan yang dikonsumsi, hingga bakteri dan virus yang berasal dari orang yang mengunyah permen karet itu.
2. Naskah Kuno
Naskah kuno atau manuskrip juga merupakan benda yang diperiksa DNAnya.
Pemeriksaan DNA ini dilakukan pada naskah kuno yang dituliskan pada perkamen berbahan kulit binatang.
Hasilnya menunjukkan kalau sebagian besar perkamen kulit dibuat dari kulit anak sapi betina.
Nah, hal ini dianggap cukup aneh oleh para peneliti, karena peternak menginginkan hewan ternaknya untuk melahirkan lebih banyak sapi, tapi sapi-sapi ini justru digunakan kulitnya untuk membuat perkamen.
Baca Juga: Flu Perut Sering Dialami Anak-Anak, Ini Cara Mudah Meredakan Gejalanya
Dari penelitian ini, peneliti memperkirakan bahwa anak-anak sapi betina yang kulitnya digunakan untuk membuat perkamen kemungkinan mati akibat wabah yang menyerang Kepulauan Inggris di akhir tahun 900-an.
3. Plak Gigi dan Gigi
Gigi diketahui lebih kuat dibandingkan tulang, karena adanya lapisan enamel dengan 97 persen mineral yang melapisi gigi, sehingga dapat tetap diteliti setelah ribuan tahun.
Penelitian pada DNA yang diambil dari gigi manusia purba ternyata penting bagi para peneliti untuk menentukan silsilah keluarga manusia, nih.
Contohnya, di tahun 2010 dilakukan penelitian pada gigi yang ditemukan di Siberia dan membantu peneliti menelusuri nenek moyang dari pemilik gigi yang ditemukan.
Baca Juga: Rahasia Orang Sherpa yang Bisa Bertahan Hidup di Himalaya yang Dingin
Temuan gigi yang dilapisi plak ternyata lebih menarik bagi para peneliti, nih, karena dengan mengambil sampel DNAnya, maka bisa diketahui berbagai hal.
Misalnya bisa diketahui makanan, bakteri, hingga DNA yang jumlahnya 25 kali lebih banyak dibandingkan tulang.
Tonton video ini juga, yuk!
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR