Bobo.id - Oksigen di ketinggian tertentu akan semakin tipis, teman-teman.
Akibatnya, beberapa makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, maupun tambuhan akan semakin sedikit jumlahnya di tempat yang tinggi.
Misalnya di puncak gunung, di mana oksigen semakin tipis dan membuat pendaki memerlukan oksigen tambahan.
Namun peneliti menemukan hal yang tidak biasa, nih, di tempat yang tinggi dan punya tingkat oksigen yang rendah.
Peneliti Menemukan Mamalia yang Tinggal di Tempat Tinggi
Ada kambing gunung yang punya kemampuan untuk mendaki gunung pada ketinggian tertentu, nih.
Meski kambing gunung bisa naik hingga ke puncak gunung, ternyata kambing gunung bukanlah mamalia yang bisa hidup di tempat paling tinggi, nih.
Peneliti justru menemukan tikus berukuran kecil, yang disebut tikus bertelinga kuning atau Phyllotis xanthopygus rupestris sebagai mamalia yang tinggal di tempat yang tinggi.
Tikus bertelinga kuning ditemukan hidup di ketinggian 6.739 meter dari permukaan laut, nih.
Tikus Bertelinga Kuning Terlihat di Gunung Berapi Llullaillaco
Penemuan pertama tikus bertelinga kuning ini pertama kali terlihat tahun 2013 saat para peneliti sedang melakukan penelitian di Llullaillaco, sebuah gunung berapi tidak aktif yang ada di tepi barat Pegunungan Andes, perbatasan antara Argentina dan Chili.
Nah, pada Februari 2020 lalu, peneliti kembali ke gunung berapi Llullaillaco dan berhasil menangkap beberapa tikus gunung di ketinggian lebih dari 5.000 meter.
Penemuan tikus gunung ini sempat membuat para peneliti, nih, karena melihat adanya makhluk hidup, yaitu tikus dengan habitat pada ketinggian lebih dari 6.000 meter.
Hal ini membuat tikus bertelinga kuning menjadi hewan pemecah rekor sebagai hewan yang tinggal di tempat tertinggi.
Baca Juga: Berbagai Hewan dengan Cara Tidur yang Unik, Ada yang Tidur dengan Mata Terbuka dan Sambil Berenang!
Puncak Gunung Berapi Llullaillaco Punya Kondisi yang Keras
Faktor yang membuat peneliti terkejut dengan adanya tikus bertelinga kuning di atas gunung berapi Llullaillaco ini karena kondisi keras yang ada di puncak gunung ini.
Untuk bisa berada di puncak gunung ini, spesies harus menurunkan suhu tubuhnya hingga di bawah nol, yaitu hingga minus 65 derajat Celcius.
Selain itu, tingkat oksigen di puncak gunung berapi ini juga sangat rendah, yaitu sekitar 45 persen lebih rendah dibandingkan di permukaan laut.
Baca Juga: Dianggap Pembawa Kesialan, Ini Fakta-Fakta Menarik Kucing Hitam
Sumber makanan di puncak gunung Llullailacco juga sangat jarang, karena ketinggian ini jauh di atas garis pohon.
Ini artinya tidak ada pohon maupun kehidupan vegetasi lainnya di atas gunung berapi Llullaillaco, teman-teman.
Lalu apa yang dimakan oleh tikus bertelinga kuning untuk bertahan hidup, ya?
Peneliti menduga, tikus bertelinga kuning kemungkinan hanya memakan serangga dan lumut saat berada di atas pohon.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tikus bertelinga kuning sebagai mamalia pertama yang hidup di tempat sangat tinggi, saat ini para peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Dikenal Cuek, Ternyata Kucing Juga Menyukai Manusia! Ini Penjelasan Ilmiahnya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, tonton video ini juga!
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR