Bobo.id - Beberapa hewan liar tentu harus dihindari, nih, terutama yang terkenal sebagai hewan buas, seperti harimau atau singa.
Di alam liar, hewan buas yang merasa terganggu dengan kehadiran manusia atau hewan lainnya akan menyerang.
Namun selain kedua hewan tadi, ada hewan lain yang juga harus dihindari, nih, meskipun bukan termasuk hewan buas.
Hewan ini termasuk jenis burung, yaitu burung kasuari yang berasal dari Papua dan dikategorikan sebagai burung paling berbahaya di dunia.
Baca Juga: Ciri 5 Kelompok Hewan Artropoda, dari yang Berkaki 6 Hingga Punya Ratusan Kaki
Kasuari Disebut Sebagai Burung Paling Berbahaya di Dunia
Burung kasuari memang tidak memiliki bisa seperti ular, maupun gigi yang tajam seperti harimau dan singa.
Namun kasuari dianggap sebagai burung yang paling berbahaya di dunia, nih, teman-teman.
Penyebab kasuari menjadi burung paling berbahaya di dunia ternyata berada di dua kaki yang dimiliki burung berukuran besar ini, teman-teman.
Kasuari memiliki kaki yang berotot dan kuat dengan cakar yang sangat panjang, yaitu mencapai 12 sentimeter!
Saat burung kasuari merasa terancam, ia akan menyerang musuhnya dengan cara melompat dan melukai musuhnya dengan cakar tajam yang dimilikinya.
Akibatnya, musuh yang diserang oleh cakar kasuari akan menderita luka pada organ dalam yang menyebabkan pendarahan.
Baca Juga: Hiu Berenang Mengelilingi Mangsanya Sebelum Menyerang, Mengapa Begitu?
Selain menyerang musuhnya dengan cakar, kasuari juga bisa berlari sangat cepat, teman-teman, yaitu mencapai 40 kilometer per jam.
Kasuari juga bisa melompat hingga setinggi 1,5 meter ke arah musuh yang dirasa menimbulkan ancaman bagi dirinya.
Berbagai hal tadilah yang menyebabkan burung kasuari menjadi burung yang paling berbahaya di dunia, baik untuk manusia maupun hewan lainnya.
Baca Juga: Dikenal Cuek, Ternyata Kucing Juga Menyukai Manusia! Ini Penjelasan Ilmiahnya
Namun Kasuari Hanya Menyerang Jika Merasa Terancam
Burung kasuari termasuk dalam jenis burung yang berukuran besar, yaitu mempunyai tinggi hingga dua meter saat berdiri dengan berat hingga 60 kilogram.
Meskipun kasuari merupakan burung yang paling berbahaya di dunia, tidak berarti ia akan menyerang menusia atau hewan begitu saja, teman-teman.
Kasuari justru merupakan hewan yang tidak suka mencari masalah dengan manusia dan hewan lainnya, bahkan lebih suka menghindari konflik.
Sama seperti hewan lainnya, kasuari hanya akan menyerang jika dirinya merasa terancam dengan kehadiran musuh.
Nah, pertahanan diri yang dilakukan oleh kasuari adalah dengan melakukan lompatan ke arah musuhnya dan menyerang musuh dengan menggunakan cakarnya yang besar.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ternyata Ikan Sarden dan Makarel Berasal dari Keluarga yang Berbeda
Tidak Merasa Takut pada Manusia
Kasuari yang merupakan hewan liar dan hidup jauh dari manusia ternyata sudah berevolusi menjadi tidak takut pada manusia, teman-teman.
Bahkan beberapa ahli konservasi satwa liar mengatakan kalau saat ini kasuari memiliki sifat bermusuhan dengan manusia.
Hal ini disebabkan karena kasuari sudah melakukan banyak kontak dengan manusia melalui berbagai kegiatan wisata yang dilakukan.
Saat melakukan kegiatan wisata seperti memberi makan burung kasuari secara langsung, maka hal ini membuat kasuari tidak lagi takut pada manusia.
Baca Juga: Hati-Hati, 4 Jenis Hewan Ini Bisa Membawa Penyakit ke Dalam Rumah, Apa Saja, ya?
Akibatnya, kasuari akan dengan mudah mendekati manusia, seperti untuk meminta atau mencari makan.
Namun kadang adanya manusia di dekat hewan-hewan ini justru dianggap oleh kasuari sebagai ancaman, nih, teman-teman, yang membuat kasuari bisa saja menyerang manusia.
Sifat agresif burung kasuari akan meningkat saat mereka mencoba melindungi anak-anak atau dirinya saat menghadapi ancaman seperti habitatnya yang dirusak.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Guiness World Record |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR