Bobo.id - Coba perhatikan sekitarmu dan amati, benda apa saja yang bisa bekerja dengan menggunakan baterai.
Ada jam dinding, remote televisi, remote AC, bahkan smartphone yang setiap hari teman-teman gunakan.
Namun berbagai benda tadi tidak selalu menggunakan baterai dengan jenis yang sama.
Ada jenis baterai yang bisa diisi ulang, seperti baterai smartphone, tapi ada juga jenis baterai sekali pakai, yang tidak bisa diisi ulang, sehingga baterai harus dibuang.
Kalau ada baterai bekas di rumah, sebaiknya kita tidak langsung membuangnya ke tempat sampah, terutama jika pada baterai itu terdapat tanda atau gambar tempat sampah yang dicoret.
Ternyata ada alasan mengapa baterai jangan dibuang di tempat sampah, nih. Perhatikan juga bagaimana cara membuang baterai bekas, yuk!
Baca Juga: Flashdisk Milikmu Rusak? Jangan Lupa Proses Eject dan Lakukan Cara Ini Agar Flashdisk Tidak Rusak
Baterai Terbuat dari Berbagai Bahan Kimia
Meskipun ukurannya kecil, ternyata baterai mengandung berbagai bahan kimia di dalamnya yang berguna untuk mengalirkan listrik dan memberi daya pada barang elektronik yang digunakan.
Beberapa bahan kimia tersebut di antaranya adalah logam berat seperti merkuri, timbal, nikel, litium, dan berbagai bahan kimia berbahaya lainnya.
Nah, berbagai bahan kimia yang ada di dalam baterai ini mempunyai sifat yang bisa larut dalam tanah maupun air, lo, teman-teman.
Hal ini menyebabkan baterai merupakan salah satu sampah elektronik yang paling berbahaya bagi lingkungan kita.
Baca Juga: Cara Menyimpan Data di Cloud, Sekarang Tidak Perlu Takut Lagi Kehilangan Data Penting!
Baterai yang Dibuang ke Tempat Sambah Bisa Mencemari Lingkungan
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan kalau baterai mengandung berbagai bahan kimia yang bisa larut dalam air maupun tanah yang berbahaya.
Ketika kita membuang sampah, besar kemungkinan ada beberapa sampah termasuk baterai yang terlewat untuk didaur ulang. Lalu berakhir tertanam di tanah atau masuk ke dalam sungai yang nantinya bisa menuju laut.
Berbagai bahan kimia berbahaya ini nantinya bisa mencemari tanah dan air kalau baterai dibiarkan begitu saja.
Akibatnya, pasokan air yang kita konsumsi dan tanah tempat kita menanam berbagai sumber makanan akan ikut tercemar yang juga bisa mencemari tubuh.
Baca Juga: Tidak Selalu Menggunakan Google, 3 Negara Ini Punya Situs Pencariaan Lain untuk Mencari Informasi!
Selain itu, baterai bekas yang dibuang begitu saja ke tempat sampah juga bisa meledak dan menyebabkan kebakaran, teman-teman.
Salah satunya adalah baterai smartphone yang dinamakan baterai lithium-ion atau disingkat Li-ion.
Baterai Li-ion banyak digunakan oleh smartphone keluaran terbaru karena dayanya lebih besar, ketahanan lebih kuat, dan lebih murah.
Nah, dalam baterai Li-ion ini berisi elektrolit yang sangat mudah terbakar, sehingga saat baterai mengalami panas berlebih, akan membuat baterai jenis ini meledak.
Tidak hanya baterai ponsel dengan lithium-ion, baterai sekali pakai yang digunakan pada remote televisi juga bisa meledak, lo.
Saat ujung-ujungnya ditempelkan dengan ujung baterai lain, maka bisa saja percikan api kecil dari arus listrik muncul dan menyebabkan meledak hingga kebakaran.
Baca Juga: Memasukkan Ponsel yang Basah ke Dalam Beras Mencegah Rusak, Benarkah?
Perhatikan Cara Membuang Baterai Bekas dengan Benar
Agar tidak mencemari lingkungan, tentu kita harus membuang baterai bekas pakai dengan benar, nih, teman-teman.
Salah satu caranya tentu saja adalah dengan tidak membuang limbah baterai langsung ke tempat sampah.
Teman-teman bisa mengumpulkan sampah-sampah elektronik yang ada di rumah seperti baterai sekali pakai maupun baterai smartphone menjadi satu terlebih dahulu.
Jika sudah terkumpul, kalian bisa membuangnya ke bank sampah atau badan khusus yang mengolah sampah elektronik seperti baterai, lo.
Baca Juga: Harganya Murah dan Mudah Ditemui, Ternyata Konsumsi Kacang Tanah Bisa Cegah Penyakit Berbahaya
Untuk teman-teman yang berada di ibukota Jakarta, sudah ada beberapa tempat di mana teman-teman bisa memasukkan sampah elektronik yang dimiliki.
Salah satunya adalah kotak transparan yang ada di halte transjakarta Cawang UKI, Jakarta Selatan. Di sini, teman-teman bisa memasukkan limbah elektronik yang kamu miliki.
Mulai Kurangi Sampah Elektronik, yuk!
Selain melakukan daur ulang pada baterai yang ada di rumah, teman-teman juga bisa melakukan berbagai cara untuk mengurangi sampah elektronik seperti baterai.
Caranya adalah dengan menggunakan baterai yang bisa diisi ulang untuk berbagai alat elektronik seperti remote.
Baterai ini memang nantinya akan tetap kehilangan daya, tapi penggunaan baterai isi ulang ini bisa lebih lama dibandingkan baterai yang biasa kita gunakan, lo.
Baterai isi ulang biasanya akan kehilangan dayanya setelah beberapa kali dilakukan pengisian ulang.
Sedangkan untuk baterai smartphone, teman-teman juga bisa mencegah agar tidak cepat ganti baterai, lo.
Saat melakukan charge atau mengisi ulang daya baterai, pastikan sudah mencabut kabel jika baterai sudah terisi 100 persen, ya.
Meskipun saat ini smartphone kita sudah dilengkapi dengan fitur berhenti mengisi daya saat sudah mencapai 100 persen, baterai yang terlalu lama diisi dayanya bisa menjadi cepat rusak.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, tonton video ini juga!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Business Insider,Seeker |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR