Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah mendengar kabar duka meninggalnya penyanyi kebanggan Indonesia, yaitu kak Glenn Fredly.
Kak Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) kemarin karena penyakit meningitis.
Walaupun banyak menyerang orang dewasa, penyakit meningitis ternyata juga bisa menyerang anak-anak seperti kita.
Baca Juga: Meningitis Bukan Hanya Disebabkan Virus dan Bakteri, Kenali 5 Jenis Meningitis
Meningitis juga sering disebut dengan radang selaput otak. Peradangan ini terjadi pada meninges yang melindungi sistem saraf pusat.
Meninges ini merupakan selaput yang melindungi otak dan juga sumsum tulang belakang manusia.
Meningitis ini merupakan salah satu jenis penyakit menular, karena itu anak-anak seperti kita bisa juga mengalaminya.
Kira-kira apa saja hal yang bisa menyebabkan kita terinfeksi meningitis? Ayo cari tahu bersama!
Sama seperti penyakit lainnya, penyakit meningitis juga biasanya memunculkan berbagai gejala.
Menurue Meningitis.org yang dilansir dari Kompas.com, gejala meningitis yang dialami anak-anak biasanya berupa, demam, muntah, sakit kepala, dan nyeri pada tungkai.
Selain itu juga sering muncul gejala, seperti kulit pucat, tangan dan kaki terasa dingin, mucul ruam, kaku di bagian leher, sensitivitas pada cahaya meningkat, serta kebingungan.
Penyebab Meningitis pada Anak-Anak
Pada anak-anak seperti kita, biasanya meningitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang cairan tulang belakang otak.
Meningitis juga bisa muncul akibat infeksi jamur dan parasit.
Biasanya penyakit ini mudah sekali menyerang anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Karena hal itu menyebabkan virus dan bakteri mudah sekali untuk masuk dan menginfeksi.
Bagi anak-anak, meningitis akibat virus memiliki gejala yang lebih ringan apabila dibandingkan dengan meningitis akibat infeksi bakteri.
Anak yang mengalami meningitis biasanya tidak menunjukan gejala. Namun, mereka biasanya membawa mikroorganisme penyebab meningitis di hidung dan tenggorokannya.
Tentunya mikroorganisme terbawa akibat adanya kontak dengan orang yang mengidap meningitis, atau menyentuh sesuatu yang memiliki mikroorganisme meningitis.
Baca Juga: Dampak Lockdown, untuk Pertama Kalinya dalam 30 Tahun, Gunung Himalaya Terlihat dari India
Pencegahan Meningitis
Untuk mencegah penyakit satu ini, kita bisa melakukan berbagai vaksin. Namun, kebanyakan vaksin ini diberikan saat kita masih bayi atau balita.
Jadi peran orang tua sangat penting dalam mencegah meningitis pada anak-anak seperti kta. Berikut ini adalah jenis vaksin yang bisa bantu mencegah infeksi meningitis:
Vaksin H. influenzae tipe b (Hib), vaksin ini diberikan sebagai seri 3 atau 4 bagian selama vaksin rutin anak mulai usia 2 bulan.
Vaksin pneumokokus PCV13, American Academy of Pediatrics merekomendasikan vaksin ini untuk semua anak sehat yang berusia di bawah dua tahun.
Para ahli merekomendasikan agar anak-anak diberikan vaksin ini saat berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 hingga 15 bulan.
Vaksin meningokokus, vaksin ini merupakan bagian dari jadwal vaksin rutin yang diberikan kepada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun.
Vaksin ini juga bisa diberikan kepada kakak-kakak yang belum divaksin pada usia 11 atau 12 tahun.
Hal paling penting adalah sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sudah positif menderita meningitis.
Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, ya!
Baca Juga: Bukan Dipanggang, Bakpia Khas Yoyakarta Ini Justru Dikukus! Seperti Apa Rasanya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR