2. Campylobacter
Campylobacter jejuni adalah bakteri berbentuk spiral yang tumbuh pada sapi dan ayam, menginfeksi hewan ternak tanpa adanya gejala.
Mayoritas orang yang terinfeksi campylobacter akan merasakan diare, sakit perut, dan demam sekitar 2-5 hari. Darah kerap keluar saat diare, disertai pusing dan muntah.
3. Liseria
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang ditemukan pada tanah dan air.
Bakteri ini juga terdapat pada makanan mentah, makanan beku atau processed food, dan susu yang tidak dipasteurisasi.
Tidak seperti bakteri lainnya, listeria bisa tumbuh dan berkembang pada temperatur rendah, termasuk di dalam lemari pendingin.
Baca Juga: Bulan Lebih Dekat Saat Supermoon, Apakah Memengaruhi Naiknya Gelombang Pasang di Laut?
Gejala infeksi listeria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, perut yang tidak nyaman, dan muntah.
Namun untuk beberapa orang, infeksi ini bisa menjadi lebih serius bahkan menyebabkan kematian.
Orang dengan faktor risiko tinggi mengidap listeriosis, yaitu infeksi akibat bakteri listeria, adalah ibu hamil, orang berusia di atas 50 tahun, dan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang baik.
Baca Juga: Ada 1,8 Trilun Sampah Mengapung di Atasnya, Seberapa Luasnya Tempat Sampah Terbesar di Lautan?
4. Vibrio
Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri yang hidup di air laut, dan biasa ditemukan pada makanan laut.
Bakteri ini bisa menginfeksi orang yang makan masakan laut mentah, atau kurang matang.
Gejala yang ditimbulkan antara lain diare yang mayoritas terdiri dari air, pusing, muntah, demam, dan menggigil.
5. Toksoplasma
Bakteri toksoplasma menginfeksi manusia lewat kotoran kucing, konsumsi daging yang terkontaminasi atau tidak matang, juga konsumsi air yang terkontaminasi parasit ini.
Orang yang terinfeksi toksoplasma akan mengalami gejala seperti flu, yaitu sakit kepala, nyeri badan, dan demam.
Namun, parasit ini bisa menyebabkan masalah yang serius bagi otak, mata, dan organ dalam.
Parasit toksoplasma juga sangat berbahaya bagi ibu yang sedang hamil dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR