Bobo.id - Jika melihat di globe atau tiruan Bumi dan peta, terlihat bahwa permukaan Bumi kebanyakan berwarna hijau, yang berasal dari pepohonan atau hutan, dan warna biru dari perairan di Bumi.
Namun permukaan Bumi ternyata tidak hanya terdiri dari warna hijau, biru, atau cokelat saja, lo.
Ada beberapa tempat di Bumi yang ternyata terlihat berwarna-warni, bahkan dengan warna yang cerah.
Mulai dari sungai, pohon, pegunungan, hingga langit warna-warni bisa kita temui di beberapa tempat di Bumi.
Bahkan ada juga yang lokasinya di Indonesia, lo. Cari tahu, yuk, di mana saja tempat di Bumi yang berwarna-warni secara alami!
Baca Juga: Sekarang Keadaan Alamnya Berbeda, Dulunya Antartika dan Afrika Ada di Satu Benua Gondwana
Painted Forest, Maui, Hawaii
Di jalan menuju wilayah Hana, Maui, Hawaii, terdapat sebuah tempat yang disebut sebagai Painted Forest atau Hutan yang Dicat.
Hal ini bisa dibuktikan dari keadaan hutan yang terlihat berwarna-warni akibat pohon eukaliptus yang ada di sana, teman-teman.
Painted Forest dipenuhi dengan pohon eukaliptus yang batangnya terlihat berwarna-warni.
Wah, seperti pohon yang ada di film animasi, ya! Namun mengapa pohon eukaliptus di hutan ini berwarna-warni? Apakah ada yang sengaja mewarnai batang pohon eukaliptus dengan cat?
Hihihi... Warna-warni di pohon eukaliptus ini bukan disebabkan karena cat, kok, teman-teman.
Warna-warni itu muncul setelah kulit kayu pohon eukaliptus terkelupas secara alami dan menunjukkan berbagai warna di bawah kulit pohon.
Akibatnya, berbagai warna di bawah kulit pohon, yaitu biru, ungu, oranye, kuning, hingga merah marun terlihat dan menjadikan pohon eukaliptus terlihat berwarna-warni.
Baca Juga: Dampak Erosi Tanah pada Lingkungan dan Cara Pencegahannya
Sungai Hillier, Australia
Biasanya, air di sungai akan terlihat berwarna kehijauan, kebiruan, atau cokelat.
Namun sebuah sungai yang ada di Middle Island, lepas pantai Australia memiliki air yang berwarna merah muda cerah, seperti permen karet!
Sungai itu adalah Sungai Hillier yang ditemukan karena ekspedisi yang dilakukan oleh Matthew Flinders pada 15 Januari 1802.
Ada berbagai teori yang diperkirakan membuat air di Sungai Hillier berwarna merah muda, nih.
Namun salah satu penyebab terkuat mengapa air di Sungai Hillier berwarna merah muda adalah karena konsentrasi garamnya yang tinggi.
Hal ini kemudian menyebabkan ganggang jenis tertentu untuk mengeluarkan pigmen berwarna merah muda.
Hasilnya, Sungai Hillier dipenuhi dengan air yang terlihat berwarna merah muda.
Baca Juga: Mengapa Bagian Utara dan Selatan Bumi Punya Musim yang Berkebalikan?
Gunung Vinicunca, Peru
Selain hijau karena pepohonan, ternyata juga ada gunung yang berwarna-warni, nih, teman-teman.
Gunung Vinicunca, yang terletak di Andes, Peru disebut juga sebagai Gunung Tujuh Warna.
Penemuan Gunung Vinicunca yang berwarna warni terjadi di tahun 2015 lalu, setelah es yang menyelimuti gunung ini mencair.
Setelah itu, warna-warni pada Gunung Tujuh Warna ini mulai terlihat dan banyak dikunjungi oleh turis, meskipun pendakian menuju puncak gunung cukup berbahaya dan tidak mudah.
Sesuai namanya, gunung yang dianggap sebagai tempat suci oleh penduduk Peru ini terdiri dari tujuh warna, yaitu merah muda, putih, merah, hijau, biru kehijauan, cokelat, dan kuning.
Perbedaan warna pada permukaan Gunung Vinicunca ini terjadi karena komposisi mineral yang beragam pada permukaan gunung.
Baca Juga: Ada 1,8 Trilun Sampah Mengapung di Atasnya, Seberapa Luasnya Tempat Sampah Terbesar di Lautan?
Aurora Borealis, Norwegia Utara
Ada beberapa tempat di dunia yang menjadi tempat untuk melihat aurora, seperti di Alaska, Islandia, Kanada, atau Greenland.
Namun banyak turis yang mengatakan bahwa tempat terbaik untuk melihat aurora yang berwarna-warni adalah di Norwegia Utara, terutama dekat kota Tromso.
Pertunjukan aurora di tempat ini disebut juga sebagai Cahaya Utara atau Nothern Lights.
Aurora terjadi di lapisan ionosfer, di mana cahaya pada lapisan ini muncul karena medan magnet planet berinteraksi dengan partikel yang dipancarkan oleh matahari.
Nah, aurora bisa terjadi dari miliaran partikel yang dilontarkan oleh Matahari dalam kecepatan tinggi.
Partikel ini kemudian menumpuk di udara dan terisap oleh magnet Bumi yang ada di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Cahaya aurora yang terlihat indah pada malam hari ini akan kelihatan seperti menari-nari dengan berbagai warna, seperti hijau, biru, putih, atau ungu.
Kawah Ijen, Jawa Timur
Di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, terdapat sebuah gunung berapi, yaitu Gunung Ijen yang meletus di tahun 1999.
Selain terkenal karena blue fire yang ada di bagian dalam kawahnya, Gunung Ijen juga terkenal dengan adanya Kawah Ijen.
Kawah Ijen adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman 200 meter dan luas mencapai 5.466 hektar.
Hal yang membuat Kawah Ijen terkenal adalah karena danau ini merupakan danau dengan air asam kuat terbesar di dunia.
Baca Juga: Berusia Seabad Lebih, Terowongan Ini Tetap Dilintasi Kereta Tiap Hari
Uniknya, air yang ada di Kawah Ijen ini berwarna biru terang, yang disebabkan oleh tingginya tingkat belerang.
Sedangkan pada malam hari, pengunjung bisa melihat fenomena eternal blue fire atau api biru abadi di sekitar Kawah Ijen.
Karena hanya bisa dilihat saat tidak ada cahaya, waktu terbaik untuk menyaksikan api biru abadi di Kawah Ijen adalah pukul dua hingga empat pagi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Reader's Digest,Atlas Obscura |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR