Bobo.id - Mohammad Hatta adalah pejuang kemerdekaan dan Wakil Presiden Republik Indonesia pertama pada tahun 1945-1956.
Hatta dikenal sebagai tokoh pejuang Indonesia yang suka membaca.
Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 dan wafat pada 14 Maret 1980, atau saat usianya 77 tahun. Hatta sangat gemar membaca buku.
Ia bahkan dijuluki seorang kutu buku. Sewaktu hidupnya, ia sudah membaca dan mengoleksi sekitar 80 ribu buku. Ke mana Hatta tinggal, di situ pula tumpukan bukunya berada.
Hatta bukanlah orang yang hobi mengumpulkan buku sebanyak mungkin, karena alasan sampul atau judulnya yang menarik, tapi karena isi bukunya.
Dengan membaca buku, Hatta mendapatkan pengetahuan baru yang sangat luas.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945
Sewaktu Kecil
Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat. Hatta menghabiskan sebagian besar masa kecilnya untuk belajar. Sejak usia enam tahun ia sudah bisa membaca. Keluarganya memang sangat peduli terhadap pendidikan.
Di saat teman-temannya di Bukittinggi tidak banyak yang bersekolah, Hatta justru sudah bersekolah.
Pada saat itu ia sudah belajar bahasa asing. Dan ia tidak hanya membaca buku cerita melainkan juga membaca koran-koran.
Hatta semakin menggemari buku saat usianya 17 tahun. Saat itu ia mendapatkan nilai-nilai yang bagus di sekolahnya di Batavia (kini Jakarta) dan meraih beasiswa pendidikan ke Belanda.
Sejak itulah ia senang membaca. Hatta mulai banyak membeli dan mengoleksi buku.
Baca Juga: Taman Proklamasi, Tempat Bangsa Indonesia Memproklamirkan Kemerdekaannya
Saat Sekolah di Belanda
Pada tahun 1921-1932 ia bersekolah di Handels Hogeschool, sekarang menjadi Universitas Erasmus.
Sewaktu kuliah di Belanda, Hatta selalu serius belajar. Koleksi bukunya semakin bertambah banyak pula.
Mulai dari buku ilmiah sampai buku fiksi. Hatta senang membaca buku karya Shakespeare. Ia juga menguasai bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman. Karena itulah koleksi bukunya juga berbagai bahasa.
Hatta menyukai ilmu ekonomi dan politik. Tidak heran sebagian besar koleksi bukunya tentang kedua ilmu itu. Sedangkan tema lain yang juga disukainya adalah sosial, biografi, hukum, dan buku-buku Islam.
Hatta hampir tidak pernah membaca hanya sekedarnya saja. Ia pasti mempelajari dan merenungkan isi buku itu hingga paham benar apa isinya. Oleh karena itu ia tidak sembarang dalam membeli buku.
Buku itu harus punya manfaat penting bagi diri sendiri. Menurut Hatta, “Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.”
Baca Juga: Soekarno-Hatta Masuk Dalam Daftar 20 Bandara Tersibuk di Dunia
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR