Pada saat remaja, Chairil dan ibunya pindah ke Jakarta yang saat itu dikenal sebagai Batavia.
Di kota inilah ia mulai membuat karya tulis berupa puisi dan syair.
Kebiasaannya membaca sejak kecil membuat Chairil lebih mudah membuat karya tulis.
O iya, sejak usia 15 tahun Chairil Anwar bertekad untuk menjadi seorang seniman pada saat dewasa.
Ia sering mengirimkan karyanya ke majalah-majalah.
Baca Juga: Atlantis, Kota yang Tenggelam dan Hilang ke Laut dalam Waktu Satu Malam #MendongenguntukCerdas
Si Binatang Jalang
Penyair ini memiliki nama julukan Si Binatang Jalang.
Nama julukan ini berasal dari puisinya yang berjudul “Aku”.
Puisi ini sangat terkenal pada zamannya, sekitar tahun 1940-an.
Puisi-puisi karya Chairil Anwar temanya bermacam-macam.
Ada yang tentang diri sendiri, perenungan, dan perjuangan.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR