Bobo.id - Ketika melewati pinggir sungai, apakah teman-teman pernah melihat ada banyak rumah yang dibangun di sisi kanan dan kiri sungai?
Sisi kanan dan kiri sungai ini disebut juga sebagai bantaran sungai. Yap, di sekitar bantaran sungai pada beberapa sungai di Indonesia, kita akan banyak menemukan rumah yang dibangun di sana.
Bahkan di beberapa daerah rawa, rumah penduduknya berupa rumah panggung dengan bagian bawahnya langsung sungai, bukan lagi daratan atau tanah.
Sedangkan di ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta, bantaran Sungai Ciliwung menjadi wilayah tempat tinggal bagi banyak penduduk.
Kira-kira mengapa banyak penduduk yang memilih tinggal di bantaran sungai, ya?
Baca Juga: Mabuk Perjalanan Lebih Buruk saat Duduk di Kursi Bagian Belakang, Mengapa Begitu, ya?
Sungai Menjadi Salah Satu Sumber Kehidupan Manusia
Bagi kehidupan, air menjadi salah satu aspek penting untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti minum, memasak, mandi, hingga mencuci.
Nah, pada masyarakat Indonesia, sungai sudah menjadi salah satu sumber kehidupan manusia, karena berlimpahnya air dan berbagai sumber daya lain.
Melalui sungai, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran bisa dengan mudah mendapatkan sumber air.
Selain itu, ada berbagai sumber makanan yang bisa didapatkan dari sungai, seperti ikan dan kerang.
Di sekitar kawasan lembah sungai juga punya tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan juga sangat beragam, nih, teman-teman.
Bagi penduduk di sekitar bantaran sungai, hal ini bisa membantu mereka dalam melakukan cocok tanam, karena air penting untuk sistem pengairan atau irigasi sawah.
Akibatnya, banyak petani yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar bisa dengan mudah melakukan irigasi pada sawahnya.
Baca Juga: Manfaat Energi Matahari Bagi Manusia, Dapat Menjadi Sumber Energi Terbarukan yang Tidak Habis
Hal ini kemudian menjadi sebuah budaya bagi masyarakat Indonesia, yang merupakan kawasan maritim.
Selain itu, tinggal di bantaran sungai kemudian juga menjadi berkaitan dengan kebudayaan agraris atau bertani pada masyarakat Indonesia.
Dampak dari Bantaran Sungai yang Dijadikan Permukiman Penduduk
Beberapa tahun lalu, dilakukan berbagai cara untuk mengurangi jumlah penduduk yang tinggal di sekitar bantaran sungai di Jakarta, nih, teman-teman.
Ternyata hal ini dilakukan dengan berbagai tujuan, lo.
Tujuan pertama adalah untuk mengurangi dampak pencemaran yang ada di sungai.
Saat bantaran sungai dijadikan sebagai tempat bermukim penduduk, maka akan ada banyak sampah rumah tangga yang bisa saja masuk ke sungai.
Selain itu, berbagai limbah lain, seperti saat penduduk buang air besar, buang air kecil, mandi, dan mencuci, bisa mencemari air sungai.
Berbagai limbah ini bisa mencemari air sungai dan menyumbat sungai dengan banyaknya sampah.
Padahal, sungai menjadi sumber air yang digunakan oleh banyak orang untuk berbagai keperluan.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi banjir yang terjadi di area atau wilayah itu.
Dengan adanya sampah yang mengalir di sungai, hal ini bisa menyebabkan banjir terjadi saat musim hujan datang.
Air sungai menjadi tidak bisa mengalir dengan baik saat musim hujan datang, yang menyebabkan debit atau jumlah air jadi meningkat.
Banjir juga bisa terjadi karena adanya pendangkalan sungai. Biasanya, pendangkalan ini dilakukan agar kawasan bantaran sungai menjadi lebih kuat untuk membangun rumah penduduk.
Hal lain yang menyebabkan pendangkalan sungai adalah pengendapan berbagai partikel ke dasar sungai.
Baca Juga: Hewan Laut Mengurangi Kadar Garam di Laut, Apakah Air Laut Bisa Menjadi Semakin Asin?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id |
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR