Bobo.id - Planet di tata surya terbagi menjadi dua kategori, yaitu planet dalam dan planet luar.
Pengelompokan pada planet dalam dan planet luar ini dibedakan dari pembentuk planet itu.
Planet yang termasuk sebagai planet dalam terbentuk dari batuan, sedangkan planet luar terbuat dari gas.
Planet Apa Saja yang Merupakan Planet Luar dan Planet Dalam?
Bumi termasuk dalam galaksi Bima Sakti dan dalam susunan Tata Surya kita terdapat delapan planet, termasuk Bumi.
Nah, kedelapan planet ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet luar dan planet dalam.
Baca Juga: Ada Asteroid yang Pernah Memicu Kepunahan Massal di Bumi, Ketahui 5 Fakta Asteroid Lainnya, yuk!
Planet yang dikelompokkan sebagai planet dalam adalah planet dalam yang terbentuk dari batuan, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sementara planet luar yang disebut juga planet gas adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Sesuai dengan namanya, kelompok planet dalam ini berada lebih dekat dengan matahari, sedangkan planet luar berada lebih jauh dari matahari.
Sabuk Asteroid Menjadi Batas Planet Luar dan Planet Dalam
Karena terbagi menjadi dua kelompok, ada batas pemisah antara planet dalam dan planet luar.
Nah, batas antara planet luar dan planet dalam ini disebut sebagai sabuk asteroid. Letak sabuk asteroid ini ada di antara Mars, yang merupakan planet dalam, dan Jupiter, yang termasuk dalam planet luar.
Karena letaknya yang berada di antara dua anggota kelompok planet yang berbeda inilah, maka sabuk asteroid disebut sebagai batas planet.
Sesuai namanya, pada sabuk asteroid terdapat berbagai asteroid. Bahkan sabuk asteroid disebut juga sebagai rumah bagi para asteroid, lo.
Pada sabuk asteroid, terdapat berbagai objek dengan bentuk yang tidak beraturan. Objek inilah yang disebut sebagai asteroid atau planet kerdil.
Baca Juga: Ciri-Ciri Planet dan Karakteristik 8 Planet dalam Tata Surya
Ada Empat Objek Terbesar di Sabuk Asteroid
Meski sabuk asteroid diisi oleh berbagai objek atau planet kerdil, ada empat objek terbersar yang terdapat di sabuk asteroid, nih.
Keempat objek itu adalah Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Tiga di antara empat objek itu punya diameter lebih dari 400 kilometer. Namun Ceres punya diameter yang paling besar, yaitu 950 kilometer!
Diameter ini setara dengan jarak dari Jakarta sampai ke Jember, Jawa Timur.
Selain empat objek terbesar tadi, masih banyak terdapat objek dengan berbagai ukuran, bahkan ada yang ukurannya sekecil partikel debu.
Baca Juga: Butuh Pesawat Khusus, Mengapa Pesawat Penumpang Tidak Bisa Digunakan ke Ruang Angkasa?
Nah, penyebaran asteroid ini sangat tipis, teman-teman, sehingga pesawat ruang angkasa yang melewati sabuk asteroid bisa menabraknya.
Untungnya, karena persebaran bahan asteroid sangat tipis, maka pesawat ruang angkasa bisa melewatinya tanpa celaka.
Selain Sabuk Asteroid, Ada Juga Sabuk Kuiper
Batas planet luar dengan planet dalam ditandai dengan adanya sabuk asteroid. Namun selain sabuk asteroid, ada juga sabuk Kuiper.
Letak sabuk Kuiper ini berbeda dengan sabuk asteriod. Kalau sabuk asteroid terletak di antara planet dalam dan planet luar, maka sabuk Kuiper terletak di luar orbit planet Neptunus.
Ini artinya, sabuk Kuiper terletak di bagian terjauh dari tata surya. Jarak dari wilayah inti sabuk Kuiper sekitar 50 kali jarak Bumi ke Matahari.
Sabuk Kuiper terdiri dari batuan raksasa seperti asteroid, maupun objek kecil ruang angkasa yang mengorbit Matahari.
Berbeda dengan sabuk asteroid, objek yang ada di sabuk Kuiper ini terdiri dari materi yang membeku, teman-teman, seperti es, amonia, metana, hingga bahan-bahan yang mirip dengan penyusun komet.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR