Bobo.id - Sepuluh hari lagi bulan Ramadan akan berakhir, nih, teman-teman. Itu tandanya kita akan segera menyambut Hari Raya Idulfitri.
Sehari sebelum Idulfitri biasanya masyarakat Indonesia melakukan tradisi takbiran. Tradisi ini berupa melafalkan takbir secara bersama-sama.
Ada yang melakukan takbiran di mesjid, tapi ada juga yang berkeliling desa atau lingkungan sekitar seperti pawai.
Tradisi ini adalah sebagai bentuk perayaan untuk menyambut Idulfitri.
Nah, ternyata ada tradisi unik takbiran di Indonesia, lo. Lihat berbagai tradisi unik takbiran yang ada di berbagai daerah di Indonesia, yuk!
Baca Juga: 4 Tradisi Ramadan di Negara Lain, Ada yang Menyambut Ramadan dengan Menyalakan Meriam!
1. Meugang di Aceh
Apakah ada teman-teman yang berasal dari Aceh? Kalau iya, apakah kamu tahu tradisi bernama Meugang?
Meugang adalah sebuah tradisi khas masyarakat Aceh yang kegiatannya berupa memasak daging dan menyantapnya bersama keluarga.
Beberapa juga membawa masakannya untuk dibagikan ke mesjid dan lingkungan sekitar.
Tradisi ini sudah ada sejak masuknya agama Islam ke Aceh. Meugang biasanya dilakukan pada tiga waktu.
Sebelum Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Di waktu Idulfitri tentunya meugang dilakukan bertepatan dengan malam takbiran.
2. Tumbilotohe di Gorontalo
Takbiran biasanya dilakukan pada malam hari, teman-teman, dengan membawa berbagai alat penerangan seperti obor.
Namun tradisi berbeda dilakukan warga Gorontalo dalam merayakan takbiran, nih, teman-teman.
Warga Gorontalo merayakan takbiran dengan cara memasang lampu minyak yang jumlahnya bahkan mencapai ribuan di berbagai tanah lapang.
Uniknya, lampu minyak ini tidak hanya diletakkan begitu saja di tanah lapang, lo, tapi disusun dalam berbagai bentuk.
Tentunya bentuk-bentuk yang dibuat dari lampu minyak tadi berhubungan dengan lebaran dan agama Muslim, teman-teman.
Misalnya saja bentuk kitab suci Al-Quran, ketupat, sampai berbagai kaligrafi atau tulisan yang indah, dan berbagai bentuk lainnya.
O iya, tradisi meletakkan lampu minyak ini disebut dengan tumbilotohe yang sudah dilakukan sejak abad ke-15 dan mulai dilaksanakan tiga hari sebelum hari raya Idulfitri.
Baca Juga: Jenderal Sudirman Ahli dalam Taktik Perang, Seperti Apa Strategi Perangnya?
3. Ronjok Sayak di Bengkulu
Masih berhubungan dengan api, tradisi malam takbiran di Bengkulu dikenal dengan sebutan ronjok sayak, nih, teman-teman.
Ronjok sayak dalam bahasa Indonesia adalah bakar gunung, yaitu tradisi membakar batok kelapa yang sudah disusun bertumpuk seperti gunung, karena sayak dalam bahasa daerah setempat berarti batok kelapa.
batok kelapa biasanya akan disusun hingga setinggi datu meter dan pembakaran tumpukan batok kelapa ini sudah dilakukan secara turun temurun, lo, teman-teman.
Awalnya, ronjok sayak dilakukan sebagai cara untuk menciptakan alat penerangan sebagai bentuk sukacita atau bahagia atas datangnya hari raya.
Terlebih pada zaman dulu belum ada listrik yang digunakan untuk menyalakan alat penerangan, teman-teman. Ini membuat tumpukan batok kelapa yang dibakar ini sangat berguna untuk penerangan saat malam hari.
Untuk teman-teman yang ada di Bengkulu dan akan melakukan tradisi takbiran ronjok sayak, sebaiknya hati-hati dan selalu meminta bantuan orang dewasa, ya, agar tetap aman saat menyalakan api.
Baca Juga: Ketahui Pesona di Balik Eceng Gondok yang Jadi Kerajinan di Video Ini
4. Meriam Karbit di Pontianak
Malam takbiran akan terasa meriah karena adanya suara-suara keras dari orang-orang yang melakukan kegiatan takbiran, baik dari alat musik, atau menyanyikan lagu-lagu.
Malam takbiran di Pontianak juga meriah dan akan terdengar suara keras, nih, teman-teman.
Bedanya, suara keras yang terdengar di Pontianak ini bukan berasal dari suara alat musik maupun suara orang yang bernyanyi saat takbiran.
Warga Pontianak akan menyalakan meriam dengan bunyi ledakan yang keras.
Tujuan meriam ini diledakkan adalah untuk mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu saat hari kemenangan tiba.
Tradisi ini sudah dilakukan untuk meneruskan kebiasaan Sultan Syarif Abdurahman Alkadri yang membunyikan meriam karbit saat malam karbit.
Nah, biasanya pemerintah setempat akan melangsungkan Festival Meriam Karbit setiap tahunnya sebagai dukungan terhadap tradisi yang sudah dilakukan sejak lama.
Itu tadi beberapa tradisi malam takbiran yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
Bagaimana tradisi malam takbiran di daerah teman-teman?
(Penulis: Tyas Wening/Sarah Nafisah)
Baca Juga: Cara Mengembalikan Akun WhatsApp yang Telah Dibajak, Waspada dan Jaga Akun WhatsApp-mu!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR