Bobo.id - Dalam sebuah ekosistem, populasi atau jumlah makhluk hidup sangat penting.
Jika suatu jenis makhluk hidup mengalami penurunan populasi, hal ini bisa menyebabkan kepunahan jenis makhluk hidup itu sendiri, contohnya adalah hewan seperti harimau, badak, hingga gajah yang saat ini populasinya semakin sedikit.
Padahal, populasi berbagai hewan ini juga menentukan kelestarian alam dan keberlangsungan hewan lain.
Namun tidak selamanyapopulasi atau jumlah hewan selalu mengalami penurunan, teman-teman.
Karena ada kalanya atau saatnya, populasi hewan juga bisa meningkat, bahkan bisa dikatakan jumlahnya terlalu banyak di dalam sebuah ekosistem.
Hal ini disebut juga sebagai dinamika populasi, teman-teman. Ternyata dalam dinamika populasi, ada tiga peristiwa utama yang memengaruhinya.
Cari tahu apa itu dinamika populasi dan apa saja tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi, yuk!
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Salah Satu dari Rantai Makanan Mendadak Punah atau Hilang?
Apa Itu Dinamika Populasi?
Dalam sebuah ekosistem, jumlah atau populasi makhluk hidup akan mengalami penurunan maupun kenaikan jumlah. Hal inilah yang disebut sebagai dinamika populasi, teman-teman.
Dinamika populasi adalah naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh berbagai atau faktor-faktor tertentu.
Inilah sebabnya, berbagai peristiwa yang terjadi di alam tempat hewan-hewan hidup sangat memengaruhi dinamika populasi.
Setidaknya, ada tiga peristiwa yang bisa memengaruhi dinamika populasi pada hewan di habitatnya.
1. Interaksi Predasi
Peristiwa pertama yang memengaruhi dinamika populasi adalah interaksi predasi atau interaksi mangsa dengan predator.
Saat populasi mangsa meningkat, maka populasi predator akan terpengaruh, yaitu akan meningkat juga.
Namun hal sebaliknya akan terjadi, yaitu kalau populasi predator meningkat, maka populasi mangsa bisa menurun.
Hal ini disebabkan karena mangsa akan dimangsa oleh predator yang jumlahnya banyak.
Interaksi lainnya yang juga memengaruhi dinamika populasi adalah adanya interaksi kompetisi.Dalam sebuah ekosistem, ada banyak predator yang terbagi dalam beberapa tingkat.
Nah, predator ini kemudian akan saling berinteraksi dengan cara berkompetisi untuk mendapatkan makanan.
Interaksi kompetisi inilah yang kemudian akan menyebabkan adanya dinamika pada masing-masing makhluk hidup.
Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya.
Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk mendapatkan dan memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Siklus Air bagi Kehidupan Manusia di Bumi? Ketahui Siklus Air, yuk!
2. Bencana Alam
Ada berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Bumi, teman-teman, seperti gunung meletus maupun tsunami.
Bencana alam yang terjadi ini ternyata juga memengaruhi dinamika populasi hewan di alam liar.
Misalnya saat terjadi gunung meletus, maka lahar panas dari gunung berapi tadi akan merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan herbivora.
Selain merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan, aliran lahan panas juga bisa menyebabkan kematian hewan.
3. Aktivitas Manusia
Peristiwa terakhir yang bisa menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah aktivitas manusia.
Ada berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan dinamika populasi hewan di alam liar.
Penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara ilegal, pembangunan, perburuan, sampai pencemaran lingkungan menjadi beberapa contoh aktivitas manusia yang memengaruhi dinamika populasi.
Kegiatan atau aktivitas manusia tadi akan merusak ekosistem, hingga menyebabkan penurunan populasi hewan serta tumbuhan.
Baca Juga: Macam-Macam Sumber Daya Alam Berdasarkan Materinya: Organik dan Anorganik
Tonton video ini, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR