"Menara ajaib?" tanya Raja Titan dengan heran. "Untuk apa menara itu? Aku tidak membutuhkannya!"
"Tunggu dulu, Tuanku! Bukankah selama ini tuanku hanya tinggal di istana dan menerima laporan dari para menteri? Tapi kalau saja Tuanku pergi ke pelosok-pelosok negeri, di sana Tuanku akan melihat rakyat yang hidup menderita akibat ulah menteri-menteri Tuanku," tukas kakek.
"Tidak! Semua ini tak mungkin terjadi!" dengan geram Raja Titan memotong pembicaraan Kakek.
"Maaf, tuanku! Hamba mengatakan yang sebenarnya! Menteri-menteri Tuanku suka memeras dan merampas harta penduduk. Akibatnya kini banyak penduduk yang berkeluh kesah. Nah, dengan menara ajaib tuanku tentunya dapat melihat keadaan negeri dan rakyat!"
Mendengar kata-kata kakek yang bijaksana, Raja Titan tertegun. Ia berpikir, apakah benar apa yang dikatakan Pak Tua? Lalu mengapa menteri-menteri sampai hati berbuat seperti itu? Lama Raja berdiam diri. Ia benar-benar pusing memikirkannya.
Lalu katanya, "Baiklah! Aku akan menerima hadiah itu! Dan akan kubuktikan kebenaran ucapanmu! Tapi kalau semua itu bohong belaka, maka kau akan dihukum gantung!"
Keesokan harinya, di tengah kota, Kakek tanpa dibantu oleh siapa pun mulai membuat menara.
Mula-mula membuat dasar bangunan, kemudian dinding-dindingnya. Aneh! Aneh, sekali! Bangunan ini seolah-olah dibuat beramai-ramai.
Baca Juga: Pola Makan Setiap Golongan Darah Berbeda, Cari Tahu Pola Makan yang Paling Cocok Untukmu!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR