Dikisahkan, Amek tinggal bersama ibunya yang dipanggilnya “Inaq”, juga kakanya yang bernama Minun di sebuah rumah panggung. Ayah Amek yang bernama Zakaria atau Jack pergi merantau ke Malaysia.
Amek punya hewan peliharaan seekor kuda yang bernama Smodeng. Sayangnya, dalam kisah film itu, ada hal yang membuatnya harus berpisah dengan kuda kesayangannya itu.
Amek memiliki kondisi bibir sumbing yang sempat membuatnya tidak percaya diri. Namun, kemudian ia bertekad mewujudkan cita-citanya menjadi penyiar dan presenter televisi nasional.
Umbe dan Acan juga punya cita-cita yang besar. Namun, tiga sahabat ini menemukan berbagai rintangan, seperti kesulitan lulus Ujian Nasional.
Meski begitu, Amek, Umbe, dan Acan tidak berputus asa untuk bisa lulus ujian dan menggapai cita-cita.
Mereka membuat harapan yang dalam secarik kertas bertuliskan cita-cita masing-masing, kemudian kertas ditu dimasukkan ke dalam botol.
Botol berisi kertas itu digantungkan di dahan sebuah pohon yang disebut “Pohon Cita-Cita”.
Meski gigih, kadang-kadang, tiga sahabat ini terlibat masalah dan dihukum guru di sekolah, nih. Di sekolah tempat mereka belajar memang ada guru yang dikenal disiplin dan sering menghukum murid-murid.
Baca Juga: Sinopsis dan Pesan Penting yang Harus Diingat dari Cerita Petualangan Oki dan Nirmala: Pesta Balon
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR