Jika digabungkan, maka artinya "berbeda-beda tetapi tetap satu juga". Kalimat ini dikutip dari Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular.
Kitab Sutasoma ini termasuk karya sastra terkenal, yang ditulis oleh pujangga istana dari kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.
Lalu, bagaimana penerapan semboyan negara kita ini dalam kehidupan sehari-hari?
Seperti kita tahu, di negara kita Indonesia terdapat banyak pulau, suku, budaya, adat istiadat, bahasa, agama, kebiasaan, dan masih banyak perbedaan lainnya.
Dengan adanya semboyan ini, kita diajak untuk tetap bersatu, walaupun kita berbeda-beda latar belakang.
Persatuan ini diperkuat dengan adanya Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan.
Dengan adanya Bahasa Indonesia, kita jadi bisa saling menyapa dengan orang-orang, yang berasal dari daerah yang berbeda di seluruh Indonesia.
Jadi, dengan adanya semboyan negara itu, kita diharapkan untuk tetap bersatu. Tidak menjadikan perbedaan asal dan budaya untuk dipermasalahkan atau diperdebatkan.
Juga tidak saling menyombongkan kebudayaan dan asal daerahnya sendiri.
Namun, kita harus menjadikan perbedaan kebudayaan itu menjadi sebuah kekayaan bangsa dan bisa membuat Indonesia makin terkenal di dunia.
Baca Juga: Pancasila Memiliki Lambang yang Berbeda pada Setiap Sila, Apa Makna dari Setiap Lambang Sila?
Penulis | : | Theresia Widyantini |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR