Ada beberapa cara penularan FHV antarkucing, teman-teman. Pertama dari kontak langsung antarkucing, yaitu lewat air liur, cairan dari mata, maupun hidung.
Cara penularan kedua adalah saat kucing menghirup droplet atau percikan yang keluar dari kucing yang mengalami FHV ketika bersin.
Berbagi mangkuk makanan atau minuman antarkucing juga bisa menjadi cara penularan FHV.
Terakhir, FHV bisa ditularkan dari lingkungan yang terkontaminasi oleh virus penyebab FHV, salah satunya berbagi tempat tidur.
Baca Juga: Tingginya Hanya 16 Sentimeter dan Beratnya 5 Ons, Inilah Monyet Terkecil di Dunia!
Saat kucing sudah terinfeksi FHV, maka ia akan terus menjadi pembawa virus, nih, teman-teman. Sebabnya, virus akan tetap berada di sel-sel saraf kucing.
Beberapa gejala khas kucing terinfeksi FHV antara lain mengalami bersin, radang tenggorokan, lesu, demam, dan kadang-kadang batuk.
Berbagai gejala ini bisa muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah kucing terinfeksi.
Feline Panleukopenia
Selain menyerang saluran pernapasan, penyakit berbahaya juga bisa menyerang saluran pencernaan, sistem imun, dan sistem saraf kucing peliharaan di rumah.
Virus yang menyerang bagian-bagian tadi adalah Feline panleukopeniavirus atau FP, yang menjadi penyebab utama kematian kucing.
O iya, sama seperti Feline herpesvirus atau FHV, FP ini juga penyakit yang menular dengan cepat antarkucing.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR