Bobo.id – Sebagian besar Bumi kita terdiri dari air, teman-teman. Meski begitu, tidak semua air di Bumi merupakan air tawar yang bersih.
Tahukah kamu? Ada aktivitas manusia yang bisa mengakibatkan terjadinya krisis air.
Apa saja aktivitas manusia yang bisa mengakibatkan terjadinya krisis air?
Air Tawar di Bumi
Dari 70 persen permukaan Bumi yang berupa air, hanya ada 2,5 persen air tawar.
Kemudian, jumlah tempat air tawar yang bisa diakses makhluk hidup hanya ada sekitar 1 persen saja, nih.
Sekitar 30 persen dari seluruh air bersih di Bumi letaknya ada di bawah tanah, teman-teman.
Air tawar sendiri merupakan air yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, baik tumbuhan dan hewan, juga manusia.
Air itu menyediakan kebutuhan nutrisi untuk tumbuhan memasak makanan, membuat hewan bertahan hidup, dan digunakan dalam berbagai kehidupan manusia.
Hewan dan tumbuhan yang hidup di habitat air tawar juga menjadi satu sama lain membentuk rantai makanan di ekosistem air tawar, seperti sungai, danau, atau aliran air tawar lainnya.
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Polusi Air, Materi Belajar dari Rumah TVRI 11 Mei 2020
Aktivitas Manusia yang Bisa Mengakibatkan Terjadinya Krisis Air
Manusia banyak memanfaatkan air bersih yang bersumber dari danau, sungai, ataupun air tanah.
Kita menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, makan, minum, dan mencuci. Kita juga menggunakan air untuk membudidayakan ikan untuk dikonsumsi, hingga menjadikan air sebagai jalur transportasi.
Namun, saat ini sumber di Bumi terancam, teman-teman.
Melakukan Aktivitas yang Meningkatkan Pemanasan Global
Meskipun tidak langsung melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sumber air, manusia sudah memengaruhi habitat air.
Banyak dari akvititas manusia memicu pemanasan global yang berakibat pada peningkatan suhu global. Yaitu aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca, misalnya dari penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan, hasil limbah gas pabrik dan pembangkit listrik, hingga penebangan hutan.
Peningkatan suhu ini juga terjadi di habitat air tawar, sehingga memengaruhi hewan-hewan di dalamnya.
Suhu global yang meningkat juga memengaruhi es yang mencair dari pegunungan es. Padahal , gletser yang mencair akan menjadi air yang mengalir ke sungai-sungai.
Membangun Bendungan di Sungai
Manusia sudah mengubah rantai alami air di lebih dari 2/3 bagian sungai-sungai terpanjang di Bumi.
Misalnya, manusia membangun bendungan di sungai untuk kepentingannya. Ini juga memengaruhi proses alami yang terjadi di sungai.
Baca Juga: Sumber Air Bersih Semakin Langka, Ini Salah Satu Cara Konservasi Air
Cara kerja bendungan yang mengatur aliran dan arus air menyebabkan hewan-hewan di air terganggu habitatnya, bahkan dinding bendungan juga bisa menghalangi migrasi jenis ikan tertentu.
Salah satu dampak yang terjadi dari pembuatan bendungan ini adalah beberapa sungai di dunia tidak lagi dialiri air. Ini berakibat pada ekosistem di sekitar sungai yang tadinya dialiri air.
Tumbuhan dan hewan di aliran sungai yang mengering itupun jadi kekurangan air dan harus beradaptasi, atau bahkan berjalan jauh untuk mendapatkan air.
Membangun Lahan Pertanian yang Luas
Manusia menggunakan air dalam jumlah yang sangat banyak.
Salah satu aktivitas manusia lainnya yang juga berpotensi mengakibatkan krisis air adalah lahan pertanian.
Pertanian membutuhkan jumlah air yang banyak untuk pengairan, teman-teman.
Hingga, ketika musim kemarau tiba, sungai-sungai mengecil dan hanya berair di bagian tertentu, membentuk kolam-kolam kecil.
Di Afrika, hal ini terjadi pada sungai-sungai besar, yang akhirnya membuat hewan yang bergantung pada air jadi kesulitan.
Misalnya kuda nil yang terbiasa berenang di sungai yang lebar jadi harus berdesakan di kubangan air yang belumpur. Padahal mereka membutuhkan air untuk menjaga agar tubuhnya tetap dingin di siang yang panas.
Keadaan seperti itu bisa membuat kuda nil tidak nyaman dan saling menyerang satu sama lain.
Sumber air yang jadi satu-satunya tempat minum juga bisa menempatkan hewan mangsa dalam situasi yang lebih berbahaya, karena diawasi oleh hewan pemangsa yang menunggu di sekitar sumber air. Sementara kondisi mereka lemah karena setelah perjalanan jauh mencari air.
Manusia menggunakan air dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga berakibat pada mengecilnya sumber-sumber air di alam. Padahal, ini bukan hanya memengaruhi hewan yang ada di habitat air itu.
Ada juga hewan yang membutuhkan tempat untuk singgah dan berkembang biak.
Hal lain yang dilakukan manusia yang bisa memengaruhi krisis air adalah polusi, teman-teman.
Polusi seperti sampah dan sisa pembuangan aktivitas industry membuat sumber air menjadi kotor sehingga berakibat buruk bagi ekosistem air dan manusia itu sendiri.
Baca Juga: Inilah Langkah Konkret yang Bisa Kita Lakukan Sehari-hari untuk Melestarikan Air
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR