Bobo.id – Ada berbagai macam hewan yang ada di sekitar kita.
Beberapa berbulu lembut seperti kucing dan beberapa bisa terbang seperti burung dara.
Sebagian besar hewan yang kita lihat memiliki bulu, namun mengapa reptil tidak berbulu?
Yuk, kita cari tahu!
Beda Mamalia, Aves, dan Reptil
Saat kita menyebut bulu, bisa jadi kita mengacu pada dua hal yang berbeda. Bisa jadi kita berbicara tentang bulu kucing ataupun bulu burung kakatua.
Kucing masuk ke dalam kategori hewan mamalia, seperti kera dan anjing.
Bulu pada mamalia sebenarnya lebih tepat disebut sebagai rambut, namun dalam percakapan sehari-hari kita biasa menyebutnya sebagai bulu.
Sedangkan bulu yang benar-benar bulu hanya dimiliki oleh hewan dalam kategori aves.
Baca Juga: Apa Saja Tiga Aktivitas Manusia yang Bisa Mengakibatkan Terjadinya Krisis Air?
Aves adalah sebutan ilmiah untuk burung, mulai dari burung dara, burung gereja, hingga burung kakatua.
Sedangkan reptil umumnya memiliki sisik dan tidak memiliki bulu ataupun rambut.
Ini terjadi karena reptil adalah hewan berdarah dingin yang badannya tidak menghasilkan panas sendiri.
Jika mereka ingin menghangatkan diri, mereka harus berjemur di bawah matahari.
Sedangkan mamalia dan aves adalah hewan berdarah panas, sehingga mereka perlu bulu dan rambut yang menutupi badannya untuk menjaga hangat tubuhnya.
Karena itulah reptil lebih banyak tinggal di daerah panas, sehingga mereka bisa berjemur di bawah matahari dengan baik.
Sedangkan aves dan mamalia dapat ditemukan bahkan di kutub utara yang dipenuhi salju.
Sebenarnya Sisik dan Bulu Sama Saja
Seperti yang kita sudah ketahui, tubuh reptil ditutupi oleh sisik.
Namun ternyata sebenarnya sisik, bulu, dan rambut sebenarnya memiliki banyak kesamaan, lo!
Reptil umumnya bersisik dan ternyata sisik memiliki banyak kesamaan dengan rambut yang ada pada mamalia.
Rambut, bulu, dan sisik sama-sama terbuat dari keratin. Keratin ini terbentuk dari placode, lapisan terluar kulit yang tebal.
Dari placode inilah tumbuh rambut, bulu, dan sisik pada hewan mamalia, aves, dan reptil.
Fungsi lapisan terluar kulit ini pada dasarnya sama, yakni untuk melindungi kulit yang ada di bawahnya.
Baca Juga: Inilah Langkah Konkret yang Bisa Kita Lakukan Sehari-hari untuk Melestarikan Air
Walaupun begitu, kulit reptil sebenarnya lebih tipis dan rapuh, sehingga mereka membutuhkan perlindungan yang lebih kuat daripada hewan lainnya.
Belum lagi sebagian besar reptil bergerak dengan melata dan perlu berjemur di bawah sinar matahari yang mengandung banyak sinar ultraviolet.
Jadi sebenarnya reptil sudah memiliki perlindungan yang tepat untuk dirinya sendiri.
Mereka tidak membutuhkan bulu dan rambut untuk bertahan hidup, tidak seperti kakatua dan kucing.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | nytimes.com,sciencemag.org |
Penulis | : | Anindya Miriati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR