Di Indonesia, saat ini ada daerah yang memiliki karakter monsunal seperti wilayah Jawa dan Nusa Tenggara, yang sudah memasuki kemarau dan mengalami periode kering.
Di wilayah yang memiliki karakter monsunal artinya terlihat jelas perbedaan antara musim hujan dan musim kemarau.
Berdasar pantauan satelit Himawari 8 WE hingga tanggal 16 Juli 2020, wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara tampak kering.
Ada juga wilayah di Pulau Jawa, seperti di Jakarta, yang masih mengalami hujan. Namun sifatnya perodik.
Maksudnya, hujan itu terjadi dalam periode satu minggu dan dipicu oleh aktivitas gelombang tropis.
Ini berbeda dengan wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi, yang memang banyak terdapat awan hujan.
Karenanya, BMKG masih memberikan informasih peringatan cuaca ekstrem di wilayah-wilayah itu.
Menurut Bapak Agie, cuaca iklim di Indonesia memang beragam, teman-teman. Sehingga tidak bisa disamakan cuaca di satu tempat dan tempat lainnya.
Perbedaan suhu dan curah hujan itu juga dipengaruhi oleh tiga pola hujan di Indonesia.
Apa Saja Pola Hujan di Indonesia?
Monsunal
Pola hujan monsunal atau zona A misalnya ada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera, dan sebagian Kalimantan.
Daerah yang memiliki tipe hujan monsunal memasuki musim hujan pada Oktober sampai Maret dan puncaknya pada Desember sampai Februari.
Baca Juga: Inilah Pengaruh Letak Astronomis Wilayah Indonesia Bagi Kehidupan, Mulai dari Iklim dan Zona Waktu
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR