Esoknya, dan esoknya lagi, dan esoknya lagi… burung-burung itu selalu bersiul setiap pagi. Keenam anak kelinci dan Bu Gerti mulai lemas karena kurang tidur.
Lalu terjadi sesuatu yang paling buruk. Pak Serigala datang dan duduk di luar pintu rumah mereka. Ia menunggu berjam-jam, siap melahap anak-anak kelinci. Anak-anak kelinci ketakutan dan bosan karena tak bisa bermain di luar rumah.
“Aku tidak suka di sini,” kata Jeri.
“Aku mau balik ke Sarang Lorong bawah tanah kita,” kata Mabel.
“Aku juga,” kata Marti.
“Ayo kita pulang…” kata Teri.
“Ya kita akan balik,” kata Bu Gerti
Jadi setelah serigala pergi, mereka kembali lagi ke Sarang Lorong bawah tanah mereka.
Nenek kelinci mengeluh lagi karena sarang lorong jadi penuh.
“Aku tidak bisa pikir, kenapa kita tidak bisa pergi mencari rumah yang ada ruangan untuk setiap orang,” tangis nenek. “Kita harus mencari rumah yang ada kamar untuk setiap anak!”
Nenek terus saja mengeluh. Namun kali ini bu Gerti diam saja. Ia tahu, tak ada tempat yang lebih aman dan nyaman dibanding Sarang Lorong bawah tanah milik keluarga mereka.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Novian
#MendongenguntukCerdas
Baca Juga: Ludenara Hadirkan Cara Belajar Baru Menggunakan Game, Dijamin Bikin Belajar Lebih Seru!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR