Bobo.id - Saat ada hal yang membuat kesal, maka otomatis kita akan meluapkannya dengan cara marah.
Begitu juga kalau seseorang yang ada di sekitar teman-teman melakukan hal yang menurutmu tidak sesuai.
Namun saat teman-teman marah, pernahkah ada yang melarang untuk marah dan menyarankan agar menyimpannya saja dalam hati atau membicarakannya baik-baik?
Marah dianggap sebagai perbuatan yang tidak baik, terlabih kalau dilakukan secara berlebihan.
Padahal, ada ungkapan kalau seseorang yang jarang, bahkan tidak pernah marah akan menjadi lebih menakutkan saat sedang marah.
Wah, padahal kalau teman-teman memang merasa ingin marah, sebaiknya diluapkan saja.
Apa jadinya kalau rasa marah yang dirasakan tidak diluapkan dan justru dipendam terus, ya?
Rasa marah dan Berbagai Emosi akan Menumpuk kalau Tidak Diluapkan
Ada berbagai emosi yang bisa kita rasakan, tidak hanya emosi yang membuat marah, tapi juga emosi yang membuat bahagia.
Nah, ketika menahan emosi dan menyimpannya sendiri, emosi tadi akan menjadi bertumpuk-tumpuk.
Kalau emosi tadi sudah menumpuk, maka emosi dalam diri kita bisa saja meledak lebih besar dibandingkan mengungkapkan apa yang kita rasakan.
Seorang psikolog bernama Perpetua Neo mengatakan bahwa saat kita merasakan suatu emosi dan tidak ingin mengungkapkannya, maka ada beberapa reaksi yang dilakukan.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Kabut dan Mengapa Kabut di Kota Besar Lebih Tebal?
Reaksi ini misalnya menangis, marah, dan tidak dapat mengendalikan diri, teman-teman.
Cara-cara tadi menjadi alternatif untuk melampiaskan berbagai emosi yang menumpuk dalam diri kita.
Namun, ternyata cara ini belum cukup untuk melampiaskan emosi yang dirasakan.
Baca Juga: Pori-Pori Terdapat di Seluruh Bagian Kulit Manusia, Ketahui Serba-serbi Tentang Pori-Pori, yuk!
Ketika Meluapkan Rasa Marah yang Menumpuk, Berbagai Hal Bisa Dilakukan
Karena sudah memendam berbagai emosi yang dirasakan, termasuk marah, maka emosi tadi bisa meledak kapan pun.
Sayangnya, saat emosi kita meledak, maka kita bisa melakukan hal yang nantinya kita sesali, nih, teman-teman.
Misalnya saja tiba-tiba marah kepada teman di sekolah, adik, bahkan orang tua walaupun mereka tidak melakukan hal yang membuat kita marah.
Setelah melampiaskan emosi, kita bisa saja menyesal karena sudah marah-marah kepada orang lain.
Meluapkan Hal yang Membuat Marah Itu Penting, lo!
Wah, kalau kita meluapkan emosi kepada orang yang tidak melakukan kesalahan, hal ini pasti membuat kita menyesal kemudian, teman-teman.
Inilah sebabnya, penting untuk kita menyampaikan emosi yang kita rasakan saat ada hal yang mengganggu.
Karena dengan merasakan emosi saat ada sesuatu yang terjadi pada kita, maka kita jadi bisa mengetahui apa yang sebenanya membuat kita merasakan emosi tadi.
Contohnya, saat teman-teman kesal karena adik dianggap mengganggu saat kita sedang belajar.
Baca Juga: Bagaimana Angin Bisa Berembus? Ini Penjelasan Ilmiah Bagaimana Angin Terbentuk
Dengan mengetahui hal ini, maka kita jadi tahu, apa yang harus dilakukan agar tidak lagi merasa kesal dan marah.
Selain itu, dengan mengetahui apa yang membuat marah, kita jadi tahu cara menangani kejadian yang membuat kesal maupun bahagia.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Insider |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR