Saat menjelang malam, ketika ia mengangkat matanya, tiba-tiba ia melihat sebuah kastil es dengan puncak menara berwarna putih salju. Puncak kastil itu berkilauan di bawah sinar matahari terbenam. Ia mengusap matanya seolah tidak percaya.
Sebuah gerbang indah di dinding kastil itu lalu berayun terbuka. Di dalamnya, ada koridor gelap panjang yang mengarah ke dalam. Arion dengan berani menyusuri koridor.
Tak lama kemudian ia sampai di sebuah aula besar yang terang benderang. Dindingnya terbuat dari kristal murni, lantainya berwarna perak, dan emas di langit-langit.
Di tengah aula, berdiri seorang wanita cantik dengan gaun yang cantik. Ia mengenakan mahkota dari tetes embun. Ia memegang buket bunga biru yang indah. Arion belum pernah melihat bunga seperti itu dalam hidupnya.
Wanita itu adalah Ratu Peri. Ia dikelilingi peri-peri lain yang adalah dayang-dayangnya.
Ketika Arion melihat semua kemegahan berkilauan itu, ia tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun dan berlutut di depan Ratu Peri. Ratu Peri melihat Arion dengan ramah dan memberi isyarat kepadanya untuk berdiri.
“Selamat datang di istanaku, hai tamu yang baik,” katanya.
Baca Juga: Sering Jadi Pengganti Minyak Goreng, Ternyata Olive Oil Bisa Kurangi Risiko Kanker
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR