Upaya Pencegahan
Suastika menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tidak memahami penyakit diabetes.
“Riset Dasar Kesehatan tahun 2018, sebanyak dua pertiga dari penduduk Indonesia tidak mengetahui bahwa diri mereka diabetes.
Ini sangat menjadi ancaman, karena bisa jadi langsung komplikasi,” tuturnya. Itulah pentingnya mengecek kadar gula darah secara rutin, dan melakukan pengobatan dari hulu atau pencegahan.
“Gejala klasik dibetes adalah banyak minum, banyak kencing, juga berat badan yang turun drastis.
Sisanya adalah gejala komplikasi seperti kesemutan, luka tidak sembuh-sembuh, infeksi pada kemaluan,” papar Suastik
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan untuk para penderita diabetes berobat ke rumah sakit.
Kepatuhan berobat terhambat oleh lockdown, isolasi, karantina, dan akses pelayanan.
Oleh karena itu, Suastika menjelaskan ada dua jenis pencegahan yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes.
“Pertama adalah pencegahan umum. Ini seperti pencegahan biasa, dengan mencuci tangan yang benar, menjaga jarak, menghindari bepergian. Tujuannya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” paparnya.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR