Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mengalami luka hingga berdarah?
Pendarahan pada luka membuat darah di tubuh kita berkurang. Dampak yang terjadi di tubuh ketika kehilangan darah berbeda-beda, nih.
Ada dampak ringan, dampak sedang, hingga dampak berat yang bisa terjadi ketika tubuh kita kehilangan darah.
Yuk, kita cari tahu apa yang terjadi di tubuh jika kehilangan terlalu banyak darah!
Apa yang Terjadi di Tubuh Jika Kehilangan Terlalu Banyak Darah?
Di tubuh orang dewasa, terdapat sekitar 4 - 6 liter darah.
Darah menjadi alat transportasi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, mengantarkan nutrisi dan hormon, hingga mengangkut sisa metabolisme di tubuh.
Umumnya, jumlah darah pada laki-laki dewasa lebih banyak dibandingkan wanita dewasa.
Namun, anak-anak seperti kita punya jumlah darah yang lebih sedikit dari pada orang dewasa.
Sehingga kalau kita kehilangan darah sedikit, akibatnya lebih bahaya dibandingkan orang dewasa.
Kehilangan darah yang dimaksud ini misalnya ketika seseorang terluka parah, teman-teman.
Jadi, kalau kita mengalami pendarahan seperti mimisan, ini bisa diatasi dengan segera dan jarang menimbulkan komplikasi.
Darah yang dikeluarkan dari tubuh melalui donor darah juga tidak menyebabkan komplikasi atau dampak penyakit, teman-teman.
Lalu, bagaimana dampak yang terjadi di tubuh jika seseorang kehilangan darah akibat terluka parah, ya?
Baca Juga: Contoh Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya
1. Kehilangan Darah dengan Dampak Ringan
Jika orang dewasa kehilangan 14 persen darah di tubuh, ada dampak ringan yang bisa terjadi.
Misalnya kepalanya terasa pusing, teman-teman. Ini terjadi jika darah tersebut keluar dalam waktu yang cepat.
Namun kebanyakan orang dewasa tidak merasakan gejala ini.
2. Kehilangan Darah dengan Dampak Sedang
Orang dewasa bisa mengalami dampak sedang jika darah yang hilang mencapai 15 - 30 persen total darah di tubuh.
Kehilangan darah dalam jumlah ini akan meningkatkan detak jantung dan tingkat pernapasan.
Sementara, keluaran urin dan tekanan darah akan menurun. Ia akan merasakan gejala seperti mual dan merasa khawatir.
Saat darah hilang dalam jumlah ini, tubuh akan berusaha mengimbangi tekanan darah dan aliran darah. Caranya dengan menyempitkan pembuluh darah, teman-teman.
Ini menurunkan jumlah darah yang dipompa jantung ke luar bagian tengah tubuh. Karenanya, kulit jadi terlihat pucat dan terasa dingin.
Baca Juga: Kamu Punya Golongan Darah AB? Mengapa Golongan Darah AB Langka?
3. Kehilangan Darah dengan Dampak Berat
Saat tubuh orang dewasa kehilangan 30 - 40 persen darah di tubuh, tubuh akan mengalami trauma.
Tekanan darah semakin turun dan detak jantung semakin cepat.
Seseorang bisa merasa kebingungan serta bernapas cepat dan pendek.
Kehilangan darah dalam jumlah ini bisa membuat seseorang pingsan.
Selain itu, ada sebuah kondisi berbahaya yang terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak darah, nih.
Kondisi Yang Berbahaya Saat Tubuh Kehilangan Banyak Darah
Saat tubuh mulai kehilangan sebesar 20 persen darah atau cairan dari tubuh, terjadi hypovolemic shock, teman-teman.
Kondisi ini berbahaya bagi kita karena jantung tidak memiliki jumlah darah yang cukup untuk dipompa.
Kondisi hypovolemic shock membuat seseorang merasakan gejala seperti bernapas dengan cepat, lemas, kebingungan, kulit pucat, berkeringat, khawatir, sampai tidak sadarkan diri.
Tubuh kita tidak lagi bisa mengimbangi darah yang keluar saat tubuh kehilangan 40 persen darah.
Ini karena jantung kita semakin kesulitan menjaga tekanan darah, memompa darah, dan sirkulasinya. Jika ini terjadi, organ-oran tubuh lain bisa berhenti beroperasi dan tubuh memasuki fase koma.
Inilah yang membuat darah sangat penting bagi tubuh kita, karena tanpa darah tubuh kita tidak bisa berfungsi seperti biasanya.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia Terdiri Atas Jantung, Pembuluh Darah, dan Darah, Ini Penjelasannya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR