Bobo.id - Sisa metabolisme dalam tubuh akan dikeluarkan melalui dua cara, yaitu buang air besar dan buang air kecil.
Buang air besar bertujuan untuk mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk padat, atau disebut feses.
Sedangkan buang air kecil atau pipis bertujuan untuk mengeluarkan sisa metabolisme berupa cairan, yaitu urin atau air seni.
Nah, hal ini tidak hanya dilakukan oleh manusia, tapi juga oleh hewan. Teman-teman pasti sudah pernah melihat kucing atau anjing buang air besar maupun buang air kecil, kan?
Tapi bagaimana dengan hewan yang hidup di air, seperti ikan, ya? Apakah ikan dan hewan air lainnya juga buang air kecil?
Baca Juga: Mengapa Paus Bisa Terdampar di Pantai dan Tubuh Paus Bisa Meledak saat Terdampar?
Hewan yang Hidup di Air Juga Pipis, Seperti Hewan Lainnya
Meskipun habitatnya adalah di dalam air, tapi ikan juga minum air, nih, teman-teman.
Namun, hanya beberapa jenis ikan saja yang minum air, terutama ikan air asin, untuk menjaga tubuh mereka tetap terhidrasi.
Nah, karena ikan juga minum air seperti manusia dan hewan lainnya, maka ini artinya ikan pun pipis atau buang air kecil.
Ikan juga memiliki ginjal dan memproduksi urin yang terdiri dari beberapa zat, seperti keratin, urea, amonia, dan limbah nitrogen.
Baca Juga: Kucing Juga Sering Menjulurkan Lidah Seperti Anjing, Apa Tujuannya Juga Sama?
Bahkan mamalia air, seperti paus biru yang merupakan hewan terbesar di Bumi, bisa memproduksi ratusan galon urin per hari.
Makhluk laut biasanya memiliki cara yang berbeda-beda untuk buang air kecil atau pipis.
Banyak ikan dan hewan laut akan pipis dari sebuah lubang yang disebut juga pori dan letaknya ada di ujung belakang tubuh ikan.
Selain melalui pori, beberapa hewan laut juga pipis melalui kulit maupun insangnya.
Pipis Ikan Berguna untuk Ekosistem Laut
Karena tinggal di dalam air, ini artinya air pipis ikan dapat menyebar ke seluruh bagian perairan.
Namun, ikan biasanya tidak pipis sembarangan, nih, teman-teman. Ikan laut biasanya akan pipis di sekitar karang.
Saat ada ikan yang pipis di sekitar karang, biasanya karang akan mengayunkan tentakelnya yang berperan seperti lengan kecil.
Fungsinya adalah untuk mengambil nutrisi dari air pipis yang dikeluarkan oleh ikan atau hewan laut lainnya.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Hewan Berdasarkan Penutup Tubuhnya: Sisik, Bulu, Rambut, dan Cangkang
Yap, pipis ikan ternyata berguna dan berperan besar dalam menjaga ekosistem sekitarnya, terutama lautan.
Pipis yang dikeluarkan oleh hewan laut membawa nutrisi yang berguna bagi pertumbuhan terumbu karang, lo.
Dengan mengambil nutrisi dari pipis ikan, terumbu karang bisa tumbuh sekitar satu hingga delapan inci dalam satu tahun dan terlihat berwarna-warni.
Contohnya adalah ikan badut yang habitatnya adalah di sekitar anemon.
Nah, karena habitatnya ada di sekitar anemon, maka saat ikan badut pipis, hal ini juga akan membantu anemon untuk tumbuh dengan lebih baik.
Ada juga paus yang bahkan dengan pipis yang dikeluarkannya dapat menjadi pupuk bagi banyak bagian laut.
Biasanya, paus akan mencari makan di laut yang dalam, sedangkan proses pencernaan makanan dan pembuangan urin dilakukan sedekat mungkin dengan permukaan laut.
Urin yang dibuang paus di permukaan laut ini ternyata berguna untuk mendistribusikan atau menyebarkan nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi ke wilayah yang lebih tinggi di laut.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Ikan Torani Terlihat Seperti Terbang?
Tidak hanya itu, paus yang punya pola migrasi panjang dan sering melewati wilayah laut yang tidak subur, maka endapan air pipis mereka bisa bekerja sebagai pupuk.
Hal ini disebabkan karena fitoplankton yang dikonsumsi oleh paus adalah nutrisi penting bagi seluruh kehidupan di laut.
Dari urin kaya nitrogen dan fosfor ini, maka akan memberikan nutrisi penting bagi banyak ekosistem laut untuk tumbuh dan hidup.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | The Conversation,Science ABC,marinesciencetoday.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR