Bobo.id - Kentut atau buang angin adalah hal yang normal terjadi pada manusia. Ketika kentut, kita mengelurkan gas hasil pengolahan makanan di usus.
Tahukah teman-teman? Umumnya, manusia bisa kentut sekitar 5-15 kali per hari, lo! Wah, ternyata memang wajar kalau kita sering kentut.
Namun, perlu ada yang perlu kita waspadai. Kalau kentut secara terus-menerus atau terlalu sering, bisa saja terjadi sesuatu di tubuh.
Kira-kira apa penyebab sering kentut, ya? Mengapa seseorang bisa kentut secara terus-menerus?
Rupanya kondisi tersebut sebaiknya tidak kita abaikan karena enam hal ini bisa jadi penyebabnya.
Baca Juga: Dianggap Memalukan Karena Bunyi dan Baunya, Kentut Justru Bisa Berikan 5 Manfaat Ini untuk Tubuh
1. Perubahan Pola Makan
Kentut terus-menerus bisa jadi karena disebabkan oleh adanya perubahan pola makan atau diet pada seseorang.
Saat terjadi perubahan pola makan, pencernaan kita bisa mengalami gangguan dan salah satunya menimbulkan efek seperti kentut terus-menerus.
Nantinya, keluhan seperti kentut yang sering tersebut akan mereda seiring dengan kondisi tubuh yang mulai bisa menyesuaikan dengan pola makan baru.
2. Gangguan Pencernaan Akibat Penyakit
Selain perubahan pola makan, gangguan pencernaan akibat penyakit juga bisa memicu seseorang mengalami kentut secara terus-menerus.
Penyakit yang bisa memicu tubuh mengalami kentut yang lebih sering antara lain ialah refluks lambung, radang usus dan sindrom iritasi usus besar, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kentut yang Bau Tidak Sedap Bisa Jadi Tanda Penyakit, Ini Penyebab Kentut Bau
3. Efek Obat
Konsumsi obat juga bisa menjadi penyebab kentut yang sering, lo.
Sebab, beberapa jenis antibiotik dapat membuat bakteri tumbuh lebih banyak di usus.
Nah, bakteri tersebut dapat merangsang produksi gas berlebihan di perut yang kemudian bisa membuat kita jadi lebih sering kentut atau bersendawa.
4. Sembelit
Sembelit bisa menyebabkan perut kembung dan memicu kentut yang lebih sering.
Hal itu di karenakan adanya sisa makanan yang menumpuk di usus besar.
Nantinya, kotoran dari sisa makanan tersebut akan berfermentasi dan kemudian melepaskan gas tambahan.
Nah, kalau seseorang mengalami sembelit, limbah tersebut akan bertahan lebih lama dari biasanya yang mengakibatkan tumpukan gas di perut yang banyak.
Baca Juga: Selain Konsumsi Makanan Tertentu, 4 Kondisi Ini Juga Bisa Menjadi Penyebab Sering Kentut
5. Pengaruh Makanan dan Minuman
Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi juga bisa menjadi penyebab kentut lebih sering.
Sebab, beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu gas lebih banyak di saluran pencernaan.
Apalagi kalau dikonsumsi secara berlebihan, maka gas dalam perut akan menumpuk dan membuat tubuh sering kentut.
Selain itu, seseorang yang punya alergi laktosa juga akan sering kentut dengan bau tidak sedap jika mengonsumsi berbagai produk susu seperti susu, keju, mentega, atau yoghurt.
Sebab, gas di perut akan meningkat karena tubuh tidak bisa memecah laktosa atau protein yang ada di dalam susu.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Nelayan Mencari Ikan Menggunakan Angin Darat
6. Stres
Saat stres, beberapa orang mengalami gangguan usus besar yang bisa membuatnya jadi sering kentut dan bersendawa.
Hal itu dikarenakan, saat stres beberapa orang akan mengunyah permen karet atau mengonsumsi makanan manis.
Sayangnya, itu bisa memicu produksi gas berlebih di dalam perut kita.
Nah, itulah beberapa penyebab kentut berlebih. Sebenarnya, hal itu bisa dikendalikan dengan mengubah serta menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat.
Tapi, kalau kamu terus kentut dengan sering dan begitu mengganggu, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter, ya!
(Penulis: Rahwiku Mahanani)
Baca Juga: Perut Kembung Bisa Membuat Sering Kentut, Ini Penyebab dan Cara Menguranginya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR