Bobo.id - Tahukah teman-teman? Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman Majapahit, lo!
Lebih tepatnya, istilah “Pancasila” sudah ada sejak zaman Majapahit dan disebutkan di dalam dua kitab.
Istilah “Pancasila” pada zaman Majapahit itu disebutkan dalam kitab apa saja, ya?
Kemudian, apakah istilah “Pancasila” pada zaman Majapahit itu sama dengan Pancasila yang menjadi dasar negara kita saat ini?
Yuk, kita cari tahu penjelasan tentang Pancasila pada zaman Majapahit.
Istilah “Pancasila” Ditemukan dalam Dua Kitab Zaman Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu-Budha yang berada di Jawa Timur.
Kerajaan Majapahit berdiri sekitar abad ke-13, teman-teman.
Diperkirakan, Kerajaan Majapahit berdiri sejak akhir tahun 1200-an hingga tahun 1500-an Masehi.
Nah, pada zaman Kerajaan Majapahit, ada dua kitab atau buku yang terkenal.
Baca Juga: Makna 5 Lambang Pancasila, Penjelasan Lengkap Arti Lambang Pancasila dari Sila 1 sampai 5
Dalam dua kitab itulah ditemukan penyebutan istilah “Pancasila”, yaitu kitab Negarakertagama dan kitab Sutasoma.
Kitab Negarakertagama merupakan buku yang ditulis oleh Mpu Prapanca.
Sedangkan, kitab Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular.
Penyebutan Istilah “Pancasila” dalam Kitab Negarakertagama dan Sutasoma
Bersumber dari Kompas.com, pada kitab Negarakertagama, tertulis “Yatnanggegwani Pancasyila Kertasangkarabhisekakakakrama”.
Artinya “ Raja menjalankan dengan khidmat kelima pantangan (Pancasila) itu, demikian juga dalam berbagai upacara ibadah dan dalam berbagai penobatan”.
Sedangkan, dalam kitab Sutasoma, istilah “Pancasila” dalam bahasa Sanskerta mengandung dua arti.
Yang pertama, “Pancasila” dengan huruf “i” dibaca pendek, yang artinya “berbartu sendi yang lima”.
Yang kedua, “Pancasiila” dengan huruf “i” dibaca panjang, yang artinya lima tingkah laku yang utama atau pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama).
Nah, istilah Pancasila yang kedua dalam kitab Sutasoma ini memiliki lima nilai, yaitu:
Baca Juga: Mengapa Burung Garuda Pancasila Menghadap ke Kanan?
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh meminum minuman keras yang memabukkan
Begitulah istilah “Pancasila” yang disebutkan dalam dua kitab pada Zaman Majapahit.
Selain istilah “Pancasila”, istilah “Bhinneka Tunggal Ika” juga tertulis dalam kitab Sutasoma.
Yap, semboyan bangsa Indonesia itu diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, teman-teman.
Baca Juga: Apa Saja Perubahan Rumusan Pancasila dan Perubahan Urutan Pancasila? Ini Sejarahnya
(Penulis: Willa Widiana / Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,Bobo.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR