Bobo.id – Tahukah teman-teman? Pada 21 Desember ini akan terjadi fenomena langka yang hanya terjadi setiap 19,6 tahun sekali, lo.
Fenomena langka ini adalah Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus, yang membuat Jupiter dan Saturnus tampak berdekatan membentuk satu titik terang di langit.
Bersumber dari Kompas.com, jarak asli Jupiter dengan Saturnus sebenarnya lebih dari empat kali jarak Bumi dan Matahari.
Dengan kata lain, jaraknya sangat jauh. Namun, jika dilihat dari Bumi, keduanya akan tampak seperti satu titik terang di langit.
Wah, jadi penasaran seperti apa, kan? Yuk, cari tahu jam berapa terjadinya dan bagaimana cara melihatnya!
Baca Juga: Misi Calypso, Misi Terbaru ke Planet Venus yang Susah untuk Diselidiki
Baca Juga: Epimetheus, Satelit Planet Saturnus yang Bentuknya Seperti Kentang
Kapan Fenomena Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus terjadi?
Jupiter dan Saturnus sama-sama berada di bawah ufuk atau saat langit berwarna merah. Maka, fenomena langka ini bisa mulai kita saksikan pada 21 Desember 2020, pukul 18.30 WIB.
Sementara puncak fenomena ini akan terjadi pada 22 Desember 2020 pukul 01.18 WIB. Pada masa puncaknya, Jupiter dan Saturnus akan terlihat berdekatan dan membentuk satu titik terang.
Bagaimana Cara Melihat Fenomena Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus?
Kabar baik, kita bisa melihatnya tanpa bantuan alat khusus, teman-teman. Bersumber dari Kompas.com, kita bisa melihat ke arah barat daya sesaat setelah Matahari terbenam.
Saat itu, Jupiter tampak lebih terang daripada bintang apa pun di langit.
Sementara, Saturnus akan tampak sedikit lebih redup. Meski lebih redup, planet raksasa ini memancarkan cahaya keemasan.
Baca Juga: Planet Venus Sering Disebut Kembaran Bumi, Seberapa Miripkah Kedua Planet Ini?
Jupiter dan Saturnus akan bercahaya secara terus-menerus, bukan berkelap-kelip seperti bintang.
Saat konjungsi, Jupiter dan Saturnus akan berjarak 0,1 derajat atau hanya 1/5 dari diameter bulan purnama jika dilihat dari Bumi.
Konjungsi Agung ini terakhir terjadi pada 20 Mei 2000. Setelah 21 November 2020 ini, Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus baru akan terjadi lagi pada 5 November 2040, 10 April 2060, dan 15 Maret 2080.
Wah, jangan sampai ketinggalan menyaksikannya, ya, teman-teman!
Selain itu, cari tahu lagi fenomena langit lainnya yang akan terjadi di Desember 2020, yuk!
Titik balik selatan Matahari: 21 Desember 2020
Di hari yang sama, ada juga fenomena langit lainnya, yakni titik balik selatan Matahari ini biasanya juga disebut dengan winter solstice atau titik balik musim dingin.
Baca Juga: Venera, Misi Pertama ke Planet Venus yang Dijalankan Bertahun-Tahun
Baca Juga: Menjadi Planet Terluar di Tata Surya, Cari Tahu Beragam Fakta Seru Planet Neptunus, yuk!
Solstice adalah fenomena di mana gerak semu tahunan Matahari menjangkau kedudukan di atas Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn) atau garis lintang 23 derajar 27 LS.
Kalau diamati dari Indonesia, maka sebelum winter solstice terjadi, Matahari seakan-akan berpindah bertahap ke selatan dari hari ke hari.
Asteroid 501647 (2014 SD224): 25 Desember 2020
Pada Jumat (25/12/2020), asteroid 501647 (2014 SD224) yang punya diameter 123 meter ini akan lewat dekat Bumi.
Asteroid 501647 (2014 SD224) adalah asteroid dekat-bumi kelas Aten, jadi punya orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.
Kondisi asteroid ini lewat di dekat bumi akan berada dalam jarak 7,9 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.
Baca Juga: Nama Rover Perseverance yang Dikirim ke Planet Mars, Diberikan oleh Pelajar Usia 13 Tahun
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com,LAPAN |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR