Bobo.id - Sudah hampir sepuluh bulan pandemi COVID-19 menjadi masalah di Indonesia. Selama itu pula pemerintah mencari cara untuk menanganginya.
Dimulai dari memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), menyusun protokol kesehatan selama pandemi, menyusun kurikulum darurat untuk para siswa, dan masih banyak lagi.
Berbagai hal terus diupayakan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Karena itulah sejak bulan Desember 2020 lalu, pemerintah mendatangkan vaksin corona.
Vaksin ini nantinya akan diberikan secara gratis pada seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin rencananya akan dimulai di Januari 2021 ini secara bertahap.
Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Apakah Lebih Berbahaya? Ini Faktanya
Keraguan Masyarakat pada Keamanan Vaksin
Dilansir dari Kompas.com, kepercayaan masyarakat akan vaksin corona ini berpengaruh pada target kekebalan kawanan (herd immunity) yang ingin dicapai.
Dilansir dari Alodokter.com, herd immunity adalah kondisi saat sebagian besar orang dalam suatu kelompok sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Jadi penyebaran infeksi akan semakin sulit menyebar karena sudah banyak orang yang kebal.
Target herd immunity yang harus dicapai adalah 70% dari jumlah penduduk di satu negara.
Sedangkan menurut survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), baru 56% masyarakat yang menyatakan kepercayaannya terhadap vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah.
Lalu 23% masyarakat menyatakan tidak percaya. Ini berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan pada 22 Desember 2020.
Melihat dari data survei itu, masyarakat yang percaya dan mungkin bersedia divaksin belum mencapai target herd immunity.
Presiden Mengajukan Diri Sebagai Orang Pertama yang Divaksin
Presiden Jokowi sempat mengatakan akan menjadi orang pertama yang divaksin. Pernyataan ini diungkapkan beliau pada 18 Desember 2020, saat berdialog di Istana Kepresidenan, Bogor.
"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Pak Jokowi yang dikutip dari Kompas.com.
Selasa (5/1/2021), Menteri Kesehatan, yaitu Pak Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kebenaran itu.
Beliau mengatakan kalau Pak Jokowi akan jadi orang pertama yang disuntik vaksin corona pada 13 Januari 2021 mendatang.
"Penyuntikan pertama akan dilakukan pada Rabu depan, di Jakarta, oleh Bapak Presiden," kata Budi, dikutip dari keterangan pers Puspen Kemendagri, Selasa.
Hal ini dianggap sebagai salah satu cara untuk meyakinkan masyarakat akan keamanan vaksin corona yang beredar di Indonesia.
Baca Juga: 7 Kelompok Gejala COVID-19 dari Ringan Hingga Sedang, Ketahui dan Tetap Waspada
Amankah Vaksin Corona?
Dilansir dari Kontan.co.id, Kepala BPOM Penny K. Lukito memastikan BPOM sudah memantau mutu dan keamanan vaksin Sinovac atau CoronaVac.
Bahkan pemantauan ini sudah dilakukan sejak pertama kali datangnya vaksin pada 6 Desember 2020 lalu.
Salah satu cara untuk memastikan mutu vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah dengan cara melakukan sampling dan pengujian vaksin.
Untuk menjamin mutu vaksin Sinovac, BPOM juga sudah melakukan evaluasi terhadap data mutu vaksin.
Pertama, pengawasan mulai dari bahan baku vaksin Sinovac, Kedua proses pembuatan hingga produk jadi vaksin Sinovac, sesuai dengan standar penilaian mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
Pengawasan ini salah satunya melalui inspeksi langsung yang dilakukan oleh BPOM ke sarana produksi vaksin Sinovac atau CoronaVac.
"Berdasarkan hasil evaluasi mutu yang telah dilakukan, BPOM dapat memastikan bahwa vaksin (Sinovac atau CoronaVac) ini tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya," jelas Kepala BPOM .
(Penulis: Sarah Nafisah/Syamsul Ashar)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR