Bobo.id - Sejak awal tahun 2020 lalu, terjadi pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS CoV-2.
Disebutkan oleh para peneliti, virus corona SARS CoV-2 adalah virus jenis baru yang masih diteliti dan terus dilakukan penelitian untuk mencari vaksin yang tepat.
Karena masih belum ditemukan vaksin maupun obat yang tepat untuk mengatasi virus ini, maka hal yang bisa dilakukan masyarakat adalah melakukan pencegahan agar tidak tertular virus yang berbahaya ini.
Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan 3M.
Baca Juga: Bukan Lagi 3M, Masyarakat Dianjurkan untuk Terapkan 5M untuk Cegah Penularan COVID-19, Apa Saja Itu?
Anjuran 3M ini isinya adalah untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dengan orang lain.
Namun seorang epidemiolog Indonesia, yaitu Dicky Budiman mengatakan kalau saat ini 3M tidak lagi efektif sebagai tindakan pencegahan penularan COVID-19.
Beliau menyarankan agar masyarakat saat ini melakukan tindakan 5M untuk mencegah penyebaran virus corona.
Salah satu hal yang harus dilakukan pada tindakan 5M ini adalah menjauhi kerumunan atau keramaian untuk mengurangi penularan virus corona. Apa alasannya, ya?
Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Apakah Lebih Berbahaya? Ini Faktanya
Menjauhi Kerumunan Jadi Tindakan Pencegahan Penularan COVID-19
Virus corona penyebab COVID-19 dapat menyebar dengan cepat melalui droplets atau tetesan air liur atau cairan hidung dari orang lain.
Inilah sebabnya kita wajib memakai masker, terutama saat keluar rumah dan bertemu orang lain.
Nah, selain memakai masker, menjauhi kerumunan juga menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.
Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan, menjauhi kerumunan menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mengurangi penularan virus karena setiap orang bisa saja menjadi carrier atau pembawa virus corona.
Baca Juga: Bisa Bikin Ruangan Jadi Sejuk, Inilah 7 Tanaman yang Cocok Ada di Dalam Ruangan
Hal yang semakin membahayakan adalah bahwa orang yang membawa virus ini tidak bisa dilihat atau diketahui tandanya secara fisik, teman-teman, terlebih kalau orang itu tidak memiliki gejala.
Dalam kerumunan orang yang berada di sekitar kita, bisa saja ada orang yang sebenarnya membawa virus corona atau terinfeksi, tapi tidak memiliki gejala, atau yang sering disebut OTG (Orang Tanpa Gejala).
Selain itu, menghindari kerumunan di tempat tertutup akan menjadi lebih efektif untuk mengurangi penularan COVID-19.
Dengan menghindari kerumunan, ini sama artinya kita melindungi diri sendiri dan orang lain, terlebih orang lanjut usia dan orang-orang dengan penyakit bawaan.
Baca Juga: Jangan Malas Lakukan Peregangan saat Bangun Tidur di Pagi Hari, Ketahui Manfaatnya, yuk!
Anjuran 3M Dianggap Tidak Lagi Efektif Mencegah Penularan
Mengutip Kompas.com, epidemiolog asal Indonesia, Dicky Budiman, mengatakan kalau saat ini anjuran 3M tidak lagi efektif untuk mengurangi penularan COVID-19.
Beliau mengatakan, masyarakat saat ini sebaiknya menjalankan gaya hidup 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Usulan perubahan 3M menjadi 5M ini disebutkan oleh Pak Dicky Budiman karena melihat peningkatan kasus positif COVID-19 yang terjadi setelah masa liburan usai.
Baca Juga: Tidur Cukup dan Nyenyak Penting untuk Tubuh, Ketahui Tips agar Tidur Nyenyak di Video Ini
Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia.
Saat liburan, orang-orang akan pergi ke tempat wisata atau berlibur dengan menerapkan 3M, namun sering lupa untuk menjauhi kerumunan, atau bahkan mengurangi mobilitas.
Maka dari itu, beliau mengusulkan untuk melakukan 5M sebagai cara baru untuk mengurangi penularan COVID-19.
Apakah teman-teman sudah melakukan anjuran 5M ini?
Baca Juga: 5 Tanaman Ini Bisa Bantu Bersihkan Udara di Rumah, Apa Kamu Memelihara Salah Satunya?
Yuk, tonton video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | kemkes.go.id |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR