Bobo.id - Semenjak pandemi COVID-19 masuk di Indonesia, kita wajib menggunakan masker saat berpergian keluar rumah.
Hal itu karena menggunakan masker menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Wajib memakai masker juga merupakan salah satu protokol kesehatan selama pandemi.
Selain memakai masker kita juga harus rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Turunkan Masker ke Dagu, Ini Risiko yang Bisa Dialami Tubuhmu
Karena kebutuhan masker yang meningkat, banyak orang yang berinovasi untuk membuat masker yang tak sekedar aman, tapi juga modis.
Misalnya membuat masker kain dengan motif yang unik, konektor masker untuk teman-teman yang berhijab, bentuk masker anti pengap, hingga strap masker.
Siapa di sini yang sering menggunakan strap masker?
Strap masker biasanya digunakan agar ketika melepas masker saat makan atau minum kita tidak perlu repot menyimpannya. Cukup mengalungkan masker di leher atau dada.
Sayangnya, mengalungkan masker adalah kebiasaan yang justru bisa berisiko pada kesehatan kita, lo.
Kok bisa? Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: Perhatikan Kebersihan Masker Kain yang Kamu Gunakan! Ini Cara Mencucinya yang Benar
Penggunaan Strap Masker
Menggunakan strap masker memang memberikan kesan yang modis untuk kita. Hal ini karena banyak strap unik seperti kalung seperti aksesoris pada umumnya.
Bahkan warna manik-manik atau rantai yang menarik membuat kita ingin menggunakannya.
Namun, ternyata tak hanya itu saja. Strap masker juga digunakan untuk memudahkan kita saat melepas masker.
Banyak orang yang merasa melepas masker dan meletakkannya di dalam wadah atau tas adalah suatu hal yang tidak praktis.
Karena itulah strap dijadikan alternatif agar bisa mengalungkan masker saat sedang melepasnya. Tentunya ini membuat kita tak perlu repot memasukkannya ke dalam wadah atau tas.
Begitu juga saat ingin memakai masker kembali, kita bisa langsung memakainya lagi.
Meski praktis, mengalungkan masker sebenarnya bisa meningkatkan risiko penularan dan masalah kesehatan lainnya, lo.
Risiko Mengalungkan Masker
Dilansir dari laman Kompas.com, Ahli Mikrobiologi Klinis yang bernama dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K) menjelaskan risiko mengalungkan masker.
Menurut dr Cahyarini, mengalungkan masker akan membuat bagian luar masker bersentuhan dengan pakaian kita.
Sedangkan sisi luar masker adalah bagian paling kotor yang mungkin juga sudah terkontaminasi virus corona atau virus dan bakteri lainnya.
Selain itu, baju kita yang bersentuhan dengan masker juga bisa mengandung virus atau bakter juga, lo.
Belum lagi saat mengalungkan masker, posisinya akan berada di dekat dagu dan bukan tidak mungkin terhirup oleh kita.
Seperti yang kita tahu, jika virus terhirup dan masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan infeksi.
Ini berlaku bukan hanya untuk virus corona, tapi juga virus dan bakteri lain yang bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh.
Hal inilah yang membuat pemakaian masker menjadi sia-sia jika kita mengalungkan masker.
Baca Juga: Sering Sesak saat Pakai Masker? Ikuti Tips Mudah Ini Agar Selalu Nyaman Pakai Masker
Apa Boleh Menggunakan Strap Masker?
Cara menyimpan masker yang baik sebenarnya adalah memasukkannya ke dalam wadah khusus. Bisa berupa kotak atau amplop.
Kalau ingin menggunakan strap masker, ingatlah kalau kita tetap harus meletakkan masker ke dalam wadah khusus saat melepasnya.
Kemudian, jangan lupa juga untuk mencuci tangan sebelum dan setelah memakai masker, ya.
Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang Digunakan di KRL, Mengapa Begitu?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR