Bobo.id - Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya. Meski memiliki beragam suku dan budaya, kita bisa tetap hidup berdampingan dengan cara menghargai keberagaman.
Pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2016: Indahnya Kebersamaan, kita diminta untuk mencari tahu contoh sikap menghargai keberagaman di kehidupan sehari-hari.
Nah, sekarang kita cari tahu, yuk, kunci jawaban contoh sikap menghargai keberagaman.
Sebelum mencari tahu jawabannya, cari tahu dulu jenis keberagaman sosial budaya.
Keberagaman sosial budaya, dibagi menjadi empat, yaitu keberagaman bahasa, rumah adat, upacara adat, dan seni daerah.
Keberagaman bahasa dipengaruhi oleh perbedaan letak geografis, ilmu pengetahuan, dan sejarah. Contohnya bahasa Jawa yang merupakan bahasa daerah teman-teman yang tinggal di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Keberagaman rumah adat juga dipengaruhi oleh letak geografis dan kondisi geografisnya. Contoh rumah Honai di Papua.
Baca Juga: Contoh Keberagaman di Sekolah, Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Lalu ada juga keberagaman upacara adat karena kekayaan budaya kita. Contohnya Rambu Solo di Tana Toraja.
Keberagaman seni daerah di Indonesia di antaranya adalah seni tari. Contohnya Tari Kecak dari Bali.
Nah, sekarang kita cari tahu contoh sikap menghargai keberagaman di kehidupan sehari-hari:
1. Berteman Tanpa Membedakan Suku, Budaya, dan Agamanya
Kita bisa berteman dengan siapa pun, tanpa harus menanyakan dulu apa suku, budaya, dan agamanya.
Selain jadi bisa menghargai keberagaman, kita juga jadi punya banyak teman dari berbagai suku, budaya, dan agama. Sehingga pengetahuan kita juga jadi bertambah banyak.
2. Menolong Tanpa Membedakan Suku, Budaya, atau Agamanya
Jika seseorang sedang kesulitan atau butuh bantuan, kita segera menolongnya tanpa menanyakan dulu sukunya apa, budayanya apa, atau kepercayaannya apa.
Kita harus menolongnya dengan tulus, semampu kita.
3. Mempersilakan Orang Lain yang Ingin Beribadah
Contohnya jika kamu punya teman yang beragama Kristen, hargai waktu ibadahnya saat ke gereja.
Jika ia ke gereja di hari Minggu pagi, maka jangan mengajaknya bermain di hari Minggu pagi. Persilakan ia beribadah dulu, baru bermain.
4. Tidak Mengganggu Jalannya Ibadah Agama Lain
Jika kita melewati masjid, gereja, pura, klenteng, atau vihara, kita harus memelankan suara atau berjalan secara perlahan, sehingga tidak menimbulkan suara yang bisa mengganggu jalannya ibadah.
5. Menghargai Kepercayaan yang Dianut
Ada banyak kepercayaan yang dianut oleh berbagai agama maupun adat. Kepercayaan itu tentunya berbeda-beda.
Kita harus menghargainya.
6. Ikut Mengapresiasi Budaya dari Daerah Lain
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beragam adat dan budaya di Indonesia. Kita harus mengapresiasinya dengan cara ikut menonton pertunjukan budaya, mengenal kulinernya, dan lain-lain.
7. Tidak Menonjolkan Suku, Budaya, atau Kepercayaan Sendiri
Perlu kita ingat, ada banyak suku, budaya, dan kepercayaan yang harus kita hargai. Karena itu, kita tidak menonjolkan suku, budaya, atau kepercayaan sendiri.
8. Tidak Memaksakan Pendapat Sendiri ke Orang Lain
Setiap orang punya pendapat sendiri berdasarkan budaya, agama, dan sukunya. Sehingga pendapat setiap orang itu beragam, kita pun punya pendapat sendiri.
Karena itu, kita tidak perlu memaksakan pendapat ke orang lain jika berbeda dengan kita.
Baca Juga: Indonesia Disebut Sebagai Bangsa Terbuka, Ketahui Faktor Penyebab Keragaman Bangsa Indonesia
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR