Bobo.id – Selama pandemi COVID-19, kita diharuskan memakai masker ketika keluar rumah atau saat berada di kerumunan.
Teman-teman sering pakai masker yang mana, masker sekali pakai atau masker kain yang bisa dicuci berulang?
Kalau sering pakai masker sekali pakai atau masker medis, jangan lupa untuk selalu menggunting atau memotong tali masker sebelum dibuang, ya.
Sebab, sampah masker ternyata bisa membahayakan hewan di alam liar.
Banyak hewan yang pada akhirnya terjerat tali masker, mulai dari hewan laut hingga burung.
Tak hanya terluka, bahkan banyak juga yang akhirnya mati karena sampah masker.
Hewan yang Jadi Korban Sampah Masker
Sudah banyak peristiwa yang menunjukkan masker berbahaya bagi hewan.
Baca Juga: Tak Sembarangan, Sekarang Pembuatan Masker Kain Harus Sesuai SNI, Apa Saja Syaratnya?
Contohnya di Malaysia, monyet kecil tertangkap kamera sedang mengunyah masker di bagian talinya.
Padahal, monyet kecil itu bisa saja tersedak.
Selain itu, ada juga seekor burung camar di Inggris yang tidak bisa bergerak selama seminggu karena kakinya terlilit masker sekali pakai.
A young gull with a disposable face mask tangled round its legs. As it has been there a while the poor birds limbs and joints are swollen. Hopefully with veterinary care at @SEWH he will soon recover. @RSPCA_official @RSPCA_Frontline pic.twitter.com/uqGCP7tlUf
— RSPCA Essex South (@rspcaessexsth) July 19, 2020
Tali masker itu ternyata mengencang di sekitar kaki sampai membuat persendiannya bengkak.
Tak hanya itu, ada juga seekor penguin di Brasil yang mati dengan masker di dalam perutnya.
Hewan laut lainnya juga terkena dampaknya. Ikan buntal di lepas pantai Miami pun mati karena terperangkap masker.
Selain itu, aktivis lingkungan di Prancis juga menemukan seekor kepiting mati karena terjerat masker.
6.200 Ton Sampah Tambahan Mencemari Laut
Bersumber dari Kompas.com, menurut data kelompok lingkungan OceansAsia, lebih dari 1,5 miliar masker masuk ke lautan dunia pada tahun 2020. Diperkirakan ada 52 miliar masker diproduksi di dunia pada tahun 2020 itu.
Sementara, limbah dari pandemi ini sudah menyumbang 6.200 ton sampah tambahan yang mencemari laut.
Bukan hanya masker, sarung tangan juga bisa berbahaya bagi makhluk laut, lo.
Menurut kepala ilmuwan Ocean Conservacy George Leonard, sarung tangan bisa disalahartikan sebagai makanan bagi hewan laut.
Kampanye Gunting Tali Masker
Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA), membuat kampanye khusus untuk mencegah hewan terjerat masker.
Kampanye ini mengajak kita memotong tali masker sebelum membuangnya.
Hal ini memang tidak membuat limbah-limbah masker jadi lebih mudah terurai, limbah masker akan tetap mengendap di permukaan tanah maupun air.
Namun, setidaknya kita bisa membantu mencegah hewan terjerat atau terlilit masker.
Selain itu, kita pun dianjurkan untuk lebih memilih menggunakan masker kain yang dapat dicuci berulang kali.
Kecuali dokter, tenaga medis, atau petugas yang memang memerlukan masker medis.
Baca Juga: Sering Sesak saat Pakai Masker? Ikuti Tips Mudah Ini Agar Selalu Nyaman Pakai Masker
Selain lebih ramah lingkungan, kita pun jadi bisa lebih menghemat biaya karena tidak perlu sering membeli masker baru.
Selain masker, kita juga diimbau untuk memotong sarung tangan plastik, kantong plastik dengan lubang jinjingan, juga plastik krat tempat kaleng-kaleng, sebelum membuangnya.
Sama seperti masker, benda-benda tadi juga bisa menjerat atau melilit tubuh hewan.
Baca Juga: Perhatikan Kebersihan Masker Kain yang Kamu Gunakan! Ini Cara Mencucinya yang Benar
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR