Bobo.id - Kucing adalah salah satu hewan yang umum dijadikan sebagai hewan peliharaan.
Selain itu, ras kucing yang bisa dipelihara juga bermacam-macam, lo. Apa jenis kucing yang teman-teman pelihara?
Karena jenisnya yang berbeda, tentu karakteristik dan ciri setiap kucing berbeda. Ada yang memiliki bulu yang panjang, ada yang ukuran tubuhnya kecil, bahkan ada juga kucing yang disebut sebagai kucing yang tidak berbulu.
Baca Juga: Lucu dan Unik! Pemilik Kucing Ini Terkejut Lihat Tubuh Kucingnya Ini Dipenuhi dengan 'Hati'
Yap, jenis atau ras kucing yang sering dianggap sebagai kucing tanpa bulu adalah kucing sphynx.
Akibatnya, kulit kucing sphynx yang berkerut-kerut akan terlihat dengan jelas karena tidak ada bulu yang menutupinya.
Namun benarkah kucing sphynx tidak memiliki bulu? Cari tahu berbagai fakta mengenai kucing sphynx, yuk!
Kucing Sphynx Dianggap Sebagai Kucing yang Paling Ramah
Dibandingkan dengan hewan peliharaan lain, seperti anjing, kucing sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang tidak ramah.
Namun hal ini berbeda dengan sifat kucing sphynx yang mendapat julukan sebagai kucing paling ramah.
Kucing sphynx memiliki sifar yang penyayang, mudah bergaul, dan suka bermain. Hal ini dibuktikan dari sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 lalu dan hasilnya diterbitkan dalam Journal of Veterinary Behaviour.
Ada beberapa teori peneliti yang menyebutkan alasan kenapa kucing sphynx adalah kucing yang ramah, yaitu kebutuhan mereka untuk selalu dekat dengan manusia agar tetap hangat dan kemungkinan anak kucing sphynx yang tinggal bersama induknya dalam waktu lama.
Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Jubjib, Anjing dari Thailand yang Dijuluki Petani Durian!
Kucing Sphynx Ternyata Memiliki Bulu
Kucing sphynx terlihat seperti kucing yang botak dan tidak memiliki bulu, berbeda dengan kucing ras lainnya.
Namun sebenarnya kucing sphynx juga memiliki bulu di tubuhnya, kok, teman-teman.
Bulu di tubuh kucing sphynx merupakan bulu-bulu halus dan tidak selebat bulu kucing jenis lain.
Nah, karena bulunya yang tipis inilah, kucing sphynx sering disebut sebagai kucing yang tidak memiliki bulu.
Meski Bulunya Tipis, Kucing Sphynx Juga Bisa Menyebabkan Alergi
Salah satu alasan ada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan adalah karena mengalami alergi dengan bulu hewan yang dipeliharanya.
Meski kucing sphynx memiliki bulu yang tidak selebat kucing lainnya, kucing jenis ini tetap bisa menimbulkan gejala alergi, lo.
Potensi alergi yang bisa ditimbulkan oleh kucing sphynx berasal dari air liurnya, yang memiliki protein penyebab alergi.
Hal ini bisa menyebabkan kulit dan mata terasa gatal serta memerah.
Baca Juga: Bukan karena Takut Air, Ternyata Inilah Alasan Mengapa Burung Tidak Terbang saat Hujan
Ada Berbagai Corak Tubuh Kucing Sphynx
Biasanya, corak kucing akan terlihat dari bulunya. Ada yang memiliki satu corak warna, dua corak warna, atau tiga corak warna.
Nah, meski kucing sphynx berbulu tipis, mereka tetap memiliki corak tubuh yang berbeda, teman-teman.
Bukan dari corak yang ada di bulunya, corak tubuh kucing sphynx dapat kita lihat di kulitnya.
Perbedaan corak warna kulit ini disebabkan karena pigmen kulit mereka yang berbeda-beda.
Meski Bulunya Tidak Lebat, Kucing Sphynx Tetap Harus Sering Dimandikan
Bulu hewan yang lebat serign dianggap akan cepat kotor, karena ada berbagai kotoran yang bersarang di bulunya.
Sama seperti kucing lainnya, kucing sphynx juga sebaiknya rutin dimandikan, nih, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena kulit kucing sphynx menghasilkan minyak yang melapisi tubuh mereka.
Akibatnya, berbagai kotoran bisa saja menempel di kulit kucing sphynx. Ingat juga untuk selalu membersihkan bagian telinganya, karena tidak ada bulu yang menghalangi kotoran, sehingga kotoran bisa masuk ke dalam telinga dan ada di lipatan-lipatan kulitnya.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR